Pria yang biasa disapa Widar ini menjelaskan, kedua jas hujan tersebut pada dasarnya diperuntukan untuk aktivitas yang berbeda.
Sehingga berdampak juga terhadap pemilihan bahan serta tingkat ketebalannya.
"Jas hujan buat naik gunung dari Eiger itu bahan dasarnya Nylon yang permukaannya agak tipis. Kalau jas hujan untuk naik motor bahannya campuran antara Nylon sama Polyester PVC. Selain itu, jas hujan buat pengendara motor juga permukaan bahannya dibuat lebih tebal," sebutnya.
Widar mengungkapkan, permukaan jas hujan untuk riding dibuat lebih tebal dari jas hujan gunung bukan tanpa alasan.
Baca Juga: Duh Jangan Lagi Deh Nyeker Saat Riding di Tengah Hujan, Bahaya Banget Bro!
"Jas hujan untuk naik gunung dibuat tipis karena terpaan air hujan di gunung tidak sederas dengan air hujan yang dihadapi saat naik motor. Jadi kalau naik motor pakai jas hujan gunung, guyuran air hujan yang kencang dan deras di jalan bisa mudah rembes," jelasnya.
Karena itulah, Widar pun menyarankan agar pengguna motor sebaiknya memilih jas hujan yang dirancang khusus untuk kegiatan berkendara.
"Biar enggak mubazir, pengendara motor sebaiknya beli jas hujan khusus untuk naik motor. Sebab harga jas hujan gunung juga tidak murah, kalo Eiger itu harganya Rp 475 ribu. Sedangkan jas hujan Eiger Riding itu harganya dari Rp 199 ribu sampai Rp 449 ribu," tutupnya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR