"Jika Anda memiliki poin lebih banyak daripada orang lain di akhir musim, maka itu berarti Anda menang,” kata juara GP 25 kali itu dalam wawancara dengan motogp.com.
“Tidak ada yang bisa mengurangi gelar juara dunia ini."
"Ya, itu adalah tahun yang aneh, dengan pandemi Covid-19, tanpa penggemar, itu dimulai terlambat, ada putaran ganda di sirkuit yang sama," sebut Schwantz.
"Tapi dia memiliki Grand Prix sebanyak orang lain dan dia memiliki lebih banyak poin dikumpulkan, jadi dia adalah pemenangnya."
"Menurutku Joan memang pantas mendapatkannya," tambahnya.
Baca Juga: Buka-bukaan, Juara Dunia MotoGP 2020 Ingin Mesin Yang Lebih baik
Manajer tim Suzuki, Davide Brivio, mengusulkan pakaia nomor start 1 setelah pembalapnya memenangkan gelar.
Namun, Joan Mir masih disebutkan dalam daftar peserta sementara untuk musim 2021 dengan nomor keberuntungannya 36.
“Saya tidak tahu, mereka menempelkan nomor 1 di motor saya dan itu cukup sulit."
"Sepeda motor itu lebih sering mendarat di tanah daripada yang seharusnya," kata juara dunia 500 cc tahun 1993 itu mengenang musim 1994 yang penuh gejolak.
“Tekanan yang datang dari nomor 1 ini jauh lebih sulit. Sekarang Anda menjajdi orang yang ingin dikalahkan semua orang," ungkap Kevin Schwantz.
Baca Juga: Panas, Ayah Lorenzo Serang Valentino Rossi Dan Juara Dunia MotoGP 2020
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR