Heboh, Otak Sukses Tim Suzuki MotoGP Musim 2020 Resmi Hengkang

Joni Lono Mulia - Kamis, 7 Januari 2021 | 19:15 WIB
suzuki-racing.com
Davide Brivio bersama para pembalap tim Suzuki

MOTOR Plus-online.com - Bikin heboh, otak di balik sukses tim Suzuki MotoGP musim lalu, yaitu Davide Brivio resmi hengkang.

Hal itu secara resmi diumumkan oleh Suzuki langsung di website resmi tim Suzuki MotoGP, www.suzuki-motogp.com.

Tak bisa dimungkiri selama 8 tahun menjadi tampuk pimpinan di Team Suzuki Ecstar, Davide Brivio memberi kontribusi besar bagi Suzuki.

Davide Suzuki lewat kepemimpinannya di Team Suzuki Ecstar berhasil mempersembahkan gelar bergengsi bagi pabrikan Suzuki di era MotoGP 4-Tak.

Baca Juga: Tinggalkan Suzuki dan MotoGP, Siapakah Calon Pengganti Davide Brivio?

Baca Juga: MotoGP Geger, Bos Suzuki Ecstar Bakal Cabut dari MotoGP ke Formula 1

Davide Brivio berhasil membawa Suzuki meraih titel juara dunia pembalap MotoGP dan juara dunia tim MotoGP tahun lalu.

Joan Mir adalah juara dunia pembalap MotoGP 2020.

Team Suzuki Ecstar dada juara dunia tim MotoGP 2020.

Tahun baru 2021 menjadi momentum bagi Davide Brivio dan Suzuki secara resmi bercerai.

Manajer asal Italia itu telah nongol di paddock kejuaraan dunia MotoGP selama lebih dari 20 tahun. 

Baca Juga: Bos Suzuki Ungkap Kesederhanaan GSX-RR, Mirip Motor Produksi Massal

Davide Brivio sudah ikut terlibat dengan dengan Suzuki sejak 2013.

Davide Brivio pegang jabatan Manajer Tim ketika Suzuki memulai proyek come back ke MotoGP.

Sebagai informasi, pabrikan Suzuki telah ikut MotoGP 4-Tak sejak 2002 silam.

Saat itu Suzuki turun dengan motor MotoGP GSV-R.

Hingga di musim 2011 memilih mundur karena masalah internal.

Baca Juga: Tes MotoGP 2021 Di Sirkuit Sepang Diperketat, Begini Skenarionya

Namun kemudian di 2013, pabrikan Suzuki memutuskan untuk kembali ke MotoGP.

Salah satu, orang penting yang direkrut adalah Davide Brivio.

Bahkan, Davide Brivio mampu meyakinkan pabrikan Suzuki untuk mengganti karakter mesin motor MotoGP Suzuki. 

Sebelumnya, musim 2002-2011 andalkan mesin konfigurasi 4 silinder V menjadi mesin 4 silinder segaris atau inline-4 sejak 2014 silam.

Bahkan, Davide Brivio menjadi tokoh sentral mencari pembalap berbakat.

Baca Juga: Legenda Balap Suzuki Wanti-wanti Juara Dunia MotoGP 2020, Kenapa Ya?

Termasuk di antaranya Maverick Vinales di 2015, Alex Rins di 2017 dan Joan Mir di 2019 lalu.

Tak hanya itu, Davide Brivio juga jadi otak bagaimana merekrut dan memelihara test rider atau pembalap penguji serta tim tes Suzuki di Eropa.

Terobosan Davide Brivio itu dijalankan pabrikan Suzuki.

Hingga akhirnya, Suzuki berhasil membuktikan dengan status tim yang kalah megah dari Honda, Suzuki dan juga Ducati.

Suzuki berhasil menjadi juara dunia dengan hanya menurunkan 2 motor MotoGP dan 1 tim MotoGP pabrikan.

Baca Juga: Berani Banget, Bos Suzuki Tantang Marc Marquez Di MotoGP 2021

Berkat pendekatan yang dilakukan Davide Brivio membuat Suzuki menjadi tim dan pembalap yang tak bisa dianggap enteng di MotoGP.

Davide Brivio senang dengan pencapaian yang dicapai bersama Suzuki.

Meski sudah mendulang kesuksesan bersama Suzuki, Davide Brivio tak pengin merasa cepat berpuas diri.

Davide Brivio ingin mengejar tantangan baru dalam kehidupan profesional dan pribadinya, jauh dari MotoGP.

Tim Suzuki Ecstar menghargai pekerjaan yang dilakukan oleh Davide Brivio, termasuk tujuan luar biasa yang dicapai bersama.

Baca Juga: Blak-blakan, Davide Brivio Bilang Joan Mir Pernah Ditawari Honda Tapi Lebih Memilih Suzuki

Skuad Suzuki sekarang melihat ke masa depan dengan pandangan yang tinggi untuk musim 2021.

"Tantangan dan peluang profesional baru tiba-tiba menghampiri saya dan pada akhirnya saya memutuskan untuk menerimanya. Ini merupakan keputusan yang sulit."

"Bagian tersulit adalah meninggalkan sekelompok orang yang luar biasa ini, dengan siapa saya memulai proyek ini ketika Suzuki bergabung kembali dengan kejuaraan."

"Dan sulit juga untuk mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang yang telah datang selama bertahun-tahun untuk menciptakan Tim yang hebat ini."

"Saya merasa sedih dari sudut pandang ini, tetapi pada saat yang sama saya merasakan banyak motivasi untuk tantangan baru ini."

Baca Juga: Mantul, 2 Pembalapnya Berebut Gelar Juara Dunia MotoGP 2020, Bos Suzuki Kasih Wejangan

"Yang merupakan kunci ketika saya harus memutuskan antara memperbarui kontrak saya dengan Suzuki atau memulai pengalaman yang sama sekali baru," beber Davide Brivio.

"Meraih gelar MotoGP adalah sesuatu yang akan tetap ada di buku sejarah Suzuki dan akan selalu memiliki tempat khusus dalam kenangan hidup saya."

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua manajemen Suzuki atas kepercayaan dan kepercayaan mereka kepada saya, yang mereka miliki sejak awal."

"Saya ingin berterima kasih kepada setiap anggota grup MotoGP kami di Jepang dan di trek, semua jaringan Suzuki."

"Dan tentu saja semua pembalap yang membalap untuk Tim di tahun ini, terutama Joan dan Alex yang menjalani musim 2020 yang hebat."

Baca Juga: Legenda Balap Suzuki Wanti-wanti Juara Dunia MotoGP 2020, Kenapa Ya?

"Joan menjadi Juara Dunia adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya dan untuk semua orang yang bekerja keras dan menemani saya dalam perjalanan luar biasa ini," tuturnya.

"Saya mendoakan yang terbaik untuk tim Suzuki MotoGP, semoga hasil kedepannya semakin baik dan lebih baik lagi dan saya akan selalu menjadi fans Suzuki. Terima kasih banyak Suzuki!," kata Davide Brivio.

Pemimpin Proyek tim Suzuki Ecstar, Shinichi Sahara juga merasakan kehilangan tersebut.

"Hormat kami, ini adalah berita yang mengejutkan bagi kami tentang kepergian Davide dari Tim Suzuki Ecstar.

"Rasanya seperti seseorang mengambil bagian dari diri saya."

Baca Juga: MotoGP Geger, Valentino Rossi dan Davide Brivio Kembali Dekat, Tim Satelit Suzuki Bersama VR46 Racing Team?

"Karena saya selalu berdiskusi dengannya bagaimana mengembangkan tim dan motornya, dan kami sudah bekerja sama sejak lama."

"Pada tahun 2020 kami mencapai hasil yang luar biasa meskipun dalam situasi yang tidak biasa dan sulit karena Covid-19.

"Dan 2021 akan menjadi tahun yang lebih penting bagi kami untuk menjaga momentum. Sekarang kami mencoba menemukan cara terbaik untuk menutupi 'kehilangan Davide'.

"Untungnya dalam banyak kasus saya memiliki cara berpikir yang mirip dengannya."

"Oleh karena itu tidak terlalu sulit untuk menjaga arah yang harus kami tempuh sebagai Tim Suzuki Ecstar, saya kira."

Baca Juga: Alex Rins Bisa Tampil di MotoGP Andalusia 2020? Begini Kata Bos Suzuki

"Kami ingin mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan," tutup Shinichi Sahara.

Source : berbagai sumber
Penulis : Joni Lono Mulia
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular