Jangan Panik, Penyebab Angka CO Terlalu Tinggi Saat Uji Emisi Motor

Mohammad Nurul Hidayah,Ardhana Adwitiya - Sabtu, 16 Januari 2021 | 14:00 WIB
Nurul
Ilustrasi uji emisi pada motor. Jangan panik, ini penyebab angka CO terlalu tinggi saat uji emisi motor

MOTOR Plus-online.com - Jangan panik bro, ini nih penyebab angka CO (kabron monoksida) terlalu tinggi saat uji emisi motor.

Motor harus uji emisi sebelum diterapkan sanksi tilang pada tanggal 24 Januari 2021.

Sanksi tilang sampai Rp 250 ribu bagi motor yang tidak lolos uji emisi atau belum melakukan uji emisi sama sekali.

Hal itu ditetapkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 66 Tahun 2020.

Baca Juga: Pelanggar Bisa Didenda, Begini Proses dan Lama Uji Emisi Gas Buang Motor

Baca Juga: Motor Gak Lolos Uji Emisi Bakal Ditilang, Ketua Yamaha RX-King Langsung Bersuara

Tujuannya tentu saja agar kendaraan yang ada di Jakarta memenuhi standar emisi yang sudah ditentukan.

Saat uji emisi ada dua kandungan yang dijadikan parameter lolos atau tidaknya kendaraan.

Yakni kandungan CO (karbon monoksida) dan HC (hidrokarbon).

Jika dalam pengujian emisi motor kalian memiliki hasil kandungan CO yang melebihi batas, jangan panik dulu.

Ternyata ada hal menyebabkan angka CO menjadi tinggi dan itu bisa diatasi.

Baca Juga: Tidak Lulus Uji Emisi Motor Kena Tilang Rp 250 Ribu, Kapan Berlaku?

"Angka CO yang tinggi biasanya disebabkan oleh kurangnya asupan udara ke ruang bakar."

"Sebenarnya bisa disetel lagi dan hasilnya menjadi lebih baik," ujar Amalina, mekanik bengkel Nawilis Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Jika motor masih menggunakan karburator, angka CO tinggi bisa karena settingan karburator yang kurang tepat.

Agar settingan campuran bahan bakar dan udara yang ideal di ruang bakar, brother bisa putar sekrup udara di karburator.

Kalau tidak mengerti, bisa minta bantuan mekanik untuk melakukan setting karburator ini.

Baca Juga: Sebelum Kena Tilang, Uji Emisi Gratis Kuy Ini Lokasi dan Waktunya

Selain karena settingan karburator yang kurang ideal.

Kotornya filter udara juga bisa menyebabkan kurangnya asupan udara ke ruang bakar.

Hal tersebut berimbas pada angka CO yang tinggi.

Kasus ini sering terjadi baik di motor yang masih karburator ataupun yang sudah injeksi.

Biasanya filter udara kelewat kotor karena pemilik motor yang malas melakukan perawatan atau servis rutin.

Erwan Hartawan/ Motor Plus
Ilustrasi Filter udara motor yang kotor.

Baca Juga: Jakarta Wajibkan Uji Emisi Kendaraan Berumur 3 Tahun, Berapa Biayanya?

Makanya, lakukan servis rutin pada motor agar kondisi mesin tetap prima dan bisa lolos uji emisi.

Untuk ambang batas emisi gas buang kendaraan yang digunakan sendiri parameternya mengacu pada Pergub DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2008 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

Disitu diatur ambang batas emisi gas buang untuk motor yang isinya seperti berikut :

- Motor 2-Tak produksi di bawah tahun 2010, CO di bawah 4,5 persen dan HC 12.000 ppm.

- Motor 4-Tak, produksi di bawah tahun 2010, CO maksimal 5,5 persen dan HC 2400 ppm

- Motor di atas 2010, 2-Tak maupun 4-Tak, CO maksimal 4,5 persen dan HC 2.000 ppm.

Source : GridOto.com
Penulis : Mohammad Nurul Hidayah
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular