Saking jujurnya, dia pernah menolak diberikah mobil dan rumah, waktu itu dia sudah punya mobil dinas kepolisian.
Presiden Soekarno menunjuknya untuk rangkap menjabat Dirjen Imigrasi.
Nah, Sekretariat Negara (Setneg) memberinya lagi mobil dinas imigrasi, namun ditolak.
Alasannya, mobil dinas kepolisiannya masih ada, begitu juga ketika menjabat Menteri luran Negara, dia menolak rumah dinas di Jalan Protokol.
Baca Juga: Anak Kapolri Mau Balapan Jadi Sales Spare Part di Asam Reges Jakarta
Alasannya, rumahnya di Jalan Prof. Moh. Yamin, Jakarta Pusat sudah cukup.
Namun demikian karena gagasannya, Jenderal Hoegeng layak mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Safety Riding Indonesia.
Penghargaan diberikan CEO Kompas Gramedia, Agung Adiprasetyo yang menyerahkan langsung Lifetime Achievement MOTOR Plus Award 2008 untuk Jenderal Hoegeng.
Penghargaan diterima langsung istri Jenderal Hoegeng, Meriyati Roeslani.
Selayaknya, kita harus berterima kasih ke pak Hoegeng, brother.
Kalau bukan karena ide beliau, mungkin penggunaan helm hingga sekarang masih belum dilihat penting.
Tetap safety riding ya brother!
Artikel ini telah dimuat di tabloid cetak MOTOR Plus edisi NO. 282/V.SABTU, 24 Juli 2004 berjudul "Almarhum Hoegeng Iman Santoso: Polisi Jujur Pertama Wajibkan Helm"
Source | : | Tabloid MOTOR Plus |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR