"Didit generasi di bawah saya. Dia serius balapannya. Di sirkuit enggak kelihatan dia anak Kapolri," bilang Christian Iskandar, pembalap yang juga anak suhu tunner mesin balap nasional, Michael Iskandar atau Om Cia.
"Waktu itu mendadak ada yang kirim Zundapp. Sudah ada aja di depan rumah. Enggak dikasih tahu siapa pengirimnya," kenang Didit.
Tahun 1968 keluar Zundapp 50 cc.
Jenis motor sport dengan mesin tegak 50 cc.
"Wah, asyik ini. Punya motor balap," ungkap Didit yang pernah jadi sales spare part di Asem Reges, Jakarta.
Tapi, harapan Didit berubah setelah Jenderal Hoegeng sampai di rumah.
"Papi (Jenderal Hoegeng, red), tanya ini motor siapa? Siapa yang beli? Kalau dikasih, kembalikan sekarang juga. Ini bukan punya kita," jelas Didit.
Didit menambahkan saat itu juga dikirim balik motor balap kepada alamat pengirim.
Selain mengembalikan Zundapp, Jenderal Hoegeng juga pernah kedatangan dua unit Lambretta.
Jenderal Hoegeng segera meminta ajudannya untuk mengembalikan barang pemberian itu.
“Padahal saya yang waktu itu masih muda sangat menginginkannya,” tutup Didit.
Tahun 2008 MOTOR Plus menganugerahkan Lifetime Achievement Award untuk Jenderal Hoegeng.
Lifetime Achievement Award 2008 dari MOTOR Plus diberikan kepada Jenderal Hoegeng sebagai orang pertama yang menginstruksikan wajib helm untuk biker.
Penghargaan diterima Merry Roeslan, istri Jenderal Hoegeng di JCC, Jakarta.
Penulis | : | Niko Fiandri |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR