Baca Juga: Mau Tahu Biaya Pajak Kendaraan Bermotor Gampang Bro, Cukup Siapin HP
Mereka juga memiliki informasi siapa saja yang punya kendaraan, siapa saja yang belum bayar pajak, sehingga akan lebih mudah termonitor.
Sekaligus upaya ini digalakkan agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Karena BUMDes tentunya akan mendapat keuntungan dalam setiap transaksi yang dilakukan.
"Dengan begitu BUMDes akan mendapatkan peningkatan pendapatan. Setiap transaksi pajak dia akan dapat fee dan yang utama masyarakat semakin mudah mendapatkan layanan membayar pajak," tegas Yasin.
Baca Juga: Hore Bayar Pajak Kendaraan Bakal Dikasih Diskon Lagi, Mulai Kapan Nih?
Sebab saat ini, fenomenanya yang terjadi adalah banyak warga desa yang memiliki kendaraan sudah lama mereka tidak mau membayar pajak.
Alasannya mereka bermacam macam, ada yang kendaraannya hanya dipakai ke sawah dan tidak dibawa ke jalan raya.
Kemudian juga karena tahunnya sudah lama, sehingga tunggakan membengkak pendapatan pas-pasan sehingga tidak membayar pajak.
"Karena itu kami coba mendekatkan layanan. Dengan lebih mudah, mereka akan memilih untuk tidak terlambat membayar pajak," tegas Yasin.
Baca Juga: Asyik Banget, Bayar Pajak Kendaraan Bakal Makin Gampang, Nih Alasannya
Targetnya aplikasi ini, dikatakan Yasin, akan selesai dalam dua bulan ke depan.
Dengan sistem ini terbangun, akan bisa mengurangi kerumunan di Samsat Induk, dan Samsat Induk akan hanya dioptimalkan untuk penggantian STNK serta mutasi kendaraan.
Inovasi banyak direncanakan Bapenda Jatim di tahun 2021 ini, karena target pendapatan dari sektor PKB juga meningkat.
Target tahun ini untuk PKB mencapai Rp 5,9 trilliun.
Dan realisasi di akhir bulan Januari ini mencapai Rp313 miliar atau masih 5 persen.
KOMENTAR