MOTOR Plus-online.com - Kini masyarakat dalam bayar pajak kendaraan bermotor dipermudah.
Gak perlu ke samsat bayar pajak kendaraan dari konter di kelurahan atau desa masing-masing sehingga tidak perlu jauh-jauh.
Adapun bayar pajak dari konter tersebut aplikasinya sedang dikembangkan.
Dikutip dari laman resmi infopublik.id, Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur (Bapenda Jatim) yang berinovasi.
Baca Juga: Buruan Bayar Pajak Kendaraan Sekarang Enak Gratis Ongkir, Gini Caranya
Baca Juga: 5 Cara Cek Besaran Biaya Pajak Kendaraan Bermotor, Bisa Lewat HP
Bapenda Jatim tengah membangun aplikasi yang diperuntukkan bagi BUMDes desa-desa di Jawa Timur yang nantinya bisa jadi konter pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Sehingga masyarakat desa tak perlu lagi pergi ke Samsat dan lebih memudahkan bagi warga masyarakat desa yang belum terbiasa dengan pembayaran pajak melalui online sistem.
“Kami akan menamainya Samsat Bunda, singkatan Samsat BUMDesa. Untuk itu sekarang kami sedang develop sistem aplikasinya. Dan kami juga tengah menyiapkan kerja sama dengan PT Pos dan Griya Bayar untuk sistem ini," kata Plt Kepala Bapenda Jatim, M Yasin, saat paparan zoom meeting bersama Gubernur jatim Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (23/1).
BUMDes sengaja dipilih untuk pemberian kemudahan layanan ini, karena BUMDes ada di setiap desa.
Baca Juga: Mau Tahu Biaya Pajak Kendaraan Bermotor Gampang Bro, Cukup Siapin HP
Mereka juga memiliki informasi siapa saja yang punya kendaraan, siapa saja yang belum bayar pajak, sehingga akan lebih mudah termonitor.
Sekaligus upaya ini digalakkan agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Karena BUMDes tentunya akan mendapat keuntungan dalam setiap transaksi yang dilakukan.
"Dengan begitu BUMDes akan mendapatkan peningkatan pendapatan. Setiap transaksi pajak dia akan dapat fee dan yang utama masyarakat semakin mudah mendapatkan layanan membayar pajak," tegas Yasin.
Baca Juga: Hore Bayar Pajak Kendaraan Bakal Dikasih Diskon Lagi, Mulai Kapan Nih?
Sebab saat ini, fenomenanya yang terjadi adalah banyak warga desa yang memiliki kendaraan sudah lama mereka tidak mau membayar pajak.
Alasannya mereka bermacam macam, ada yang kendaraannya hanya dipakai ke sawah dan tidak dibawa ke jalan raya.
Kemudian juga karena tahunnya sudah lama, sehingga tunggakan membengkak pendapatan pas-pasan sehingga tidak membayar pajak.
"Karena itu kami coba mendekatkan layanan. Dengan lebih mudah, mereka akan memilih untuk tidak terlambat membayar pajak," tegas Yasin.
Baca Juga: Asyik Banget, Bayar Pajak Kendaraan Bakal Makin Gampang, Nih Alasannya
Targetnya aplikasi ini, dikatakan Yasin, akan selesai dalam dua bulan ke depan.
Dengan sistem ini terbangun, akan bisa mengurangi kerumunan di Samsat Induk, dan Samsat Induk akan hanya dioptimalkan untuk penggantian STNK serta mutasi kendaraan.
Inovasi banyak direncanakan Bapenda Jatim di tahun 2021 ini, karena target pendapatan dari sektor PKB juga meningkat.
Target tahun ini untuk PKB mencapai Rp 5,9 trilliun.
Dan realisasi di akhir bulan Januari ini mencapai Rp313 miliar atau masih 5 persen.
KOMENTAR