MOTOR Plus-online.com - Pomohon atau pembuat SIM harus sehat jasmani dan rohani salah satunya harus tes psikologi.
Pemohon SIM harus tes psikologi tapi tenang bisa lewat handphone agar mempermudah proses dan tidak berkerumun.
Terobosan tersebut dilakukan Ditlantas Polda Jawa Timur dengan membuat Aplikasi ‘Mentalku’.
Tujuannya untuk mempermudah Tes Psikologi Pemohon SIM.
Baca Juga: Emang Iya, Gak Punya e-KTP Jadi Gak Bisa Bikin dan Perpanjang SIM?
Baca Juga: Pembalap MotoGP Yang Nikahi Adik Sendiri Baru Punya SIM Motor
Dirlantas Polda Jatim Kombes Latif Usman mengatakan peluncuran aplikasi Mentalku merupakan upaya digitalisasi layanan dalam permohonan SIM.
Terlebih lagi saat ini tengah dalam situasi pandemi COVID-19.
“Apalagi dalam wabah pandemi ini. Dengan di-launchingnya ini suatu upaya kita dalam meyelematkan masyarakat,” kata Dirlantas, Selasa (26/01/2021) dikutip daro laman resmi Korlantas Polri.
Dirlantas menambahkan peluncuran aplikasi tes psikologi Mentalku juga sesuai dengan UU Lalu Lintas peraturan No 22 Tahun 2009 dan Pasal 36, 37 Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012. Adapun di dalamnya disebutkan bahwa pemohon SIM harus sehat baik jasmani maupun rohani.
Baca Juga: Bukan Mitos Bikin dan Perpanjang SIM Jangan Gunakan Pakaian Ini
“Pemohon SIM sesuai pasal 36 dan 37. Itu ada persyaratan harus sehat jasmani dan rohani. Nah, sehat jasmani dari keterangan dokter, rohani aplikasi Mentalku ini sebagai jawaban untuk psikologi,” jelasnya.
Sehingga nanti pelayanan SIM dengan didukung Mentalku seperti memesan fast food. Gak perlu repot-repot datang. Dan nanti kita bisa tunjukan sertifikatnya (tes psikologi),” terangnya.
Direktur aplikasi Mentalku Nugroho Tirto Sampurno menyatakan aplikasi Mentalku secara umum bisa langsung didownload di playstore. Dari aplikasi itu, masyarakat langsung dipandu bagaimana tata cara mengikuti tes psikologi secara online.
“Cukup download di playstore dan mengisi setiap data yang akan dipandu langsung dari aplikasi, maka masyarakat sudah bisa langsung bisa memperpanjang SIM,” tutup Nugroho.
KOMENTAR