Nostalgia, Awal Mula Masuknya Honda Tena 110 Balap Underbone 2-tak

Indra Fikri - Rabu, 10 Februari 2021 | 15:50 WIB
Dok. M+
Nostalgia, awal mula masuknya Honda Tenna 110 yang digunakan pada balap road race underbone 2-tak di Indonesia.

MOTOR Plus-online.com - Nostalgia, awal mula masuknya Honda Tena 110 yang digunakan pada balap road race underbone 2-tak di Indonesia.

Sebelum berjaya di arena road race era awal 2000-an lewat Ahmad Jayadi dan Rafid Poppy, CMS salah satu tim yang sudah menggunakan untuk balap lewat Ade 'Ganteng' Taruna tahun 1999.

Alasan CMS nafsu beli underbone Honda Tena, lantaran mesinnya menghadap ke atas 45°.

Cocok buat adu tangkas bebek tune-up 110 cc.

Baca Juga: Sirkuit Legenda Balap Road Race Underbone, Bikin Bingung Pilih Knalpot

Baca Juga: Ajib, Ahmad Jayadi Lebarkan Usaha, Perawatan Motor Bisa Sambil Ngupi

"Beli jadi dari Thailand yang dihomologasi pabrikan," terang Edwin, bos CMS yang saat itu bermarkas di Bendungan Jago, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Silinder tegak sanggup meredam panas.

Udara gampang meniup sirip silinder dari semua arah, kisi silinder juga lebar dan banyak.

"Mesinnya tetap adem meski digeber habis," cerita Ade 'Ganteng' Taruna sebagai joki Tenna saat itu.

Baca Juga: Ingat Tragedi Road Race di Solo Tahun 1999? Panitia Jadi Korban

Posisi mesin demikian, wajib buat negara tetangga.

Cuma, fokusnya pada 125 cc.

Contoh, Nova 125 Dash yang tak lain varian dari Tena, di kubu Yamaha ada JR-120 yang dikawal 125 Z, lalu Suzuki Stinger 120 atau Akira, disusul Kawasaki Leo 120.

Sedang penantang Tenna di kelas 110, cuma RG-Sports asal Malaysia, yang mesinnya sama-sama 'ngacang'.

Baca Juga: Nostalgia, 4 Pembalap Wanita Penakluk Underbone 2-Tak Tahun '90-an

Di arena FIM Asia Road Racing Championship (ARRC), Tena dan RG-Sports adalah musuh bebuyutan.

Dengan konfigurasi mesin berdiri, campuran udara dan bahan bakar singkat ke dapur pacu.

Congor karburator berhadapan langsung dengan ruang kruk as (crankcase).

Pengantar bahan bakar, tak butuh intake manifold alias leher angsa panjang meliuk.

Baca Juga: Dewa Road Race Indonesia Ternyata Pernah Juara Gokart, Ini Faktanya

Otomatis katup buluhnya menjamah ruang kruk as nonjok ke dalam karter.

Model begini sering disebut crankcase reed valve.

Desain lidah buluh tidak berderet, seperti bebek 2-tak domestik, tapi bolak-balik.

Setiap sisi dua lidah, persis RX-King atau RGR.

Baca Juga: Ketua IMI Baru, Bamsoet Survey Lahan Untuk Bikin Sirkuit Baru di Bali

Penulis : Indra Fikri
Editor : Indra GT


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular