MOTOR Plus-online.com - Banyak yang kepingin punya rumah namun didapatkan dengan harga murah.
Buruan ambil dana subsidi rumah dari pemerintah lewat bank Mandiri yang tahun ini mengajukan kuota 10.000 unit rumah.
Bank Mandiri jadi salah satu bank pelaksana penyalur dana subsidi rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ini jadi bagian dari program pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Rp 2,4 Juta Gak Dilanjut, Bantuan Ini Jadi Gantinya
Baca Juga: Duh Bantuan Subsidi Gaji Batal Ditransfer, Ternyata Ini Alasannya Bro
Ada beberapa skema subsidi hunian bagi MBR yang dilakukan pemerintah.
Mayoritasnya dalam skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Lalu ada bantuan Subsidi Selisih Bunga (SSB), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), hingga skema bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2BT).
Bank Mandiri akan salurkan KPR FLPP untuk 3.000 rumah semester I-2021
Tahun ini, Bank Mandiri mengajukan kuota FLPP 10.000 unit karena besarnya permintaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) FLPP dari masyarakat.
Baca Juga: Kemenkeu Bilang Begini Soal BLT Subsidi Gaji Rp 2,4 Juta di Tahun 2021
Perbankan pelat merah ini baru menerima kuota 3.000 unit untuk tahap awal, naik dari realisasi tahun lalu sebanyak 2.700 unit yang ditargetkan bisa tersalurkan pada semester I ini.
"Namun, kami masih bisa mengajukan tambahan kuota pada semester kedua jika kuota tahap pertama ini sudah terserap semua," kata Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo pada Kontan.co.id baru-baru ini.
Susatyo bilang, permintaan akan KPR subsidi di Bank Mandiri sangat tinggi dimana dalam aplikasi Sikasep jumlah calon pembeli rumah subsidi yang memilih bank ini mencapai 6.000. Itu sebabnya, perseroan mengajukan kuota FLPP 10.000 unit tahun ini.
Pada tahun 2021, Kementerian PUPR menganggarkan dana FLPP sebesar Rp 16,66 triliun untuk 157.500 unit rumah, bantuan BP2BT akan dianggarkan sebesar Rp 8,7 miliar untuk 218 unit tetapi bisa ditingkatkan sampai 66.750 unit.
Baca Juga: Bantuan Rp 2,4 Juta Siap Disalurkan Buat Pekerja yang Belum Dapat
Bantuan SSB Rp 5,96 triliun dan SBUM sebesar Rp 630 miliar untuk 157.000 unit dimana bantuan subsidi ditetapkan Rp 4 juta di seluruh Indonesia, kecuali Papua Barat Rp 10 juta.
Susatyo mengatakan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan KPR subsidi baik FLPP maupun SSB.
Diantaranya calon nasabah harus memiliki KTP yang terdaftar di Dukcapil, belum pernah menerima subsidi rumah, memiliki penghasilan maksimal Rp 8 juta, dan memiliki penghasilan tetap.
"KPR subsidi mayoritas kami berikan ke karyawan yang memang memiliki income tetap," jelas Susatyo.
Baca Juga: Bantuan Subsidi Gaji Akan Lanjut Di Tahun 2021? Begini Kata Kemenkeu
Pekerja informal juga bisa mendapatkan KPR subsidi Bank Mandiri dengan catatan memiliki pekerjaan yang jelas, memiliki saldo dalam rekening dan dalam catatan rekening tercatat memiliki penghasilan yang cukup untuk melakukan angsuran setiap bulan.
Bank Mandiri saat ini tengah menggodok untuk bisa melakukan pembiayaan KPR subsidi kepada pekerja informal yang bermitra dengan platform digital seperti e-commerce.
Banyak pelapak-pelapak di e-commerce yang memiliki penjualan bagus dan saat ini sebagian sudah dibiayai bank dalam bentuk modal kerja.
Dari pembiayaan modal kerja itu, Bank Mandiri bisa melihat perkembangan bisnis para pelapak tersebut untuk dinilai apakah layak untuk dibiayai dari sisi kredit konsumsinya termasuk KPR.
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Rp 2,4 Juta Cair Tahun 2021? Menaker Bilang BeginiBaca Juga: BLT Subsidi Gaji Rp 2,4 Juta Cair Tahun 2021? Menaker Bilang Begini
Susatyo menjelaskan, bunga KPR subsidi untuk FLPP dan SSB tidak berbeda yakni fixed 5% sepanjang tenor.
Harga rumah subsidi untuk skema ini pun sudah ditetapkan pemerintah.
Dalam skema FLPP, pemerintah akan memberikan bantuan likuiditas yang ditempatkan di bank dalam bentuk giro untuk membiayai 75% harga rumah dan 25% dibiayai bank.
Sementara skema BP2BT berbeda. Subsidi yang diberikan pemerintah dalam bentuk bantuan uang muka sekitar Rp 32 juta- Rp 40 juta, namun bunga KPR yang dikenakan kepada nasabah akan menggunakan bunga KPR komersial yang berlaku di bank.
Batasan harga hunian yang bisa menggunakan KPR BP2BT akan bergantung pada zona lokasi yang ditetapkan Kementerian PUPR. Untuk rumah tapak mulai dari Rp 150 juta hingga Rp 219 juta dan rumah susun mulai Rp 288 juta hingga Rp 385 juta. Lalu, untuk rumah yang dibangun secara swadaya berkisar Rp 120 juta hingga Rp 155 juta.
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul: Bank Mandiri akan salurkan KPR FLPP untuk 3.000 rumah semester I-2021.
KOMENTAR