MOTOR Plus-online.com - Buntut dari penghadangan bikers oleh Paspampres, polisi tangkap ratusan motor di Monas.
Insiden bikers vs Paspampres akhirnya berakhir permintaan maaf dari pengendara motor.
Tapi enggak berhenti disitu, polisi langsung sigap menggelar razia di kawasan Monas.
Kepolisian mulai ketat menjaga kawasan Monas dan area Istana Negara di Jakarta Pusat, dari kendaraan bermotor yang mengganggu ketertiban berlalu lintas.
Baca Juga: Kelanjutan Insiden Biker yang Dihadang Paspampres, Sudah Dimaafkan
Baca Juga: Maret Ini Bantuan Rp 2,4 Juta Cair, Tinggal Masukkan NIK, Nama Lengkap dan Alamat
Hal ini merupakan buntut dari peristiwa pengendara sepeda motor yang ditendang oleh anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) yang videonya viral belum lama ini.
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, beragam jenis sepeda motor pun diamankan petugas Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat saat menggelar razia di sekitar lingkar luar Monas, Minggu (7/3/2021).
Dalam razia itu, petugas tak hanya menemukan sepeda motor yang sudah dimodifikasi, tapi banyaknya motor yang menggunakan knalpot bising alias racing.
Menghindari aksi kabur-kaburan para pemotor, razia sengaja digelar petugas secara dadakan dengan mengawasi kendaraan roda dua yang melintas di sekitaran Monas dan Istana.
Baca Juga: Bikers Catat 9 Area Ini Masuk Ring 1, Insiden Penghadangan Sunmori Pernah Terjadi 3 Tahun Lalu
Iptu Sri Ngamini, KBO Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat, mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan 278 unit sepeda motor yang berknalpot bising serta tidak dilengkapi surat kendaraan.
“Selain demi menjaga kepatuhan berlalulintas, razia juga sengaja digelar demi mencegah aksi balap liar yang biasa dilakukan komunitas motor di sekitaran Istana dan Monas,” ujar Sri Ngamini, dilansir dari laman NTMC Polri (7/3/2021).
Menurutnya, walaupun sadar jika kendaraan yang mereka gunakan menyalahi aturan, namun sejumlah pelanggar ini mengaku tak mengetahui adanya razia di jalur yang mereka lalui.
Seluruh kendaraan yang terjaring langsung dibawa ke kantor Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat di Lapangan Banteng untuk diproses lebih lanjut.
Baca Juga: Bisa Didor, Bikers yang Ditendang Paspampres Gara-gara Libas Kawasan Istana Negara
Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan, pihaknya akan rutin melakukan penyekatan bagi mobil dan motor yang melintas di kawasan sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat.
Penyekatan kendaraan ini dilakukan setiap Sabtu dan Minggu. Hari Sabtu mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan sedangkan hari Minggu pukul 00.00-10.00 WIB.
“Tujuannya untuk demi kenyamanan, keamanan masyarakat yang sedang olahraga, agar tak terganggu oleh knalpot dan konvoi yang biasanya suka ngebut,” ucap Sambodo.
Ring 1
Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto menegaskan, Paspampres berhak melumpuhkan kendaraan yang menerobos kawasan Ring 1 Istana Kepresidenan, termasuk jalan disekitar Istana Negara.
Baca Juga: Klarifikasi Biker yang Ditendang Paspampres, Datangi Mako Paspampres
“Pengendara motor tersebut terpaksa harus dilumpuhkan oleh anggota Paspampres karena penerobosan tersebut merupakan tindakan pelanggaran batas ring 1 dengan menggunakan alat berupa sepeda motor,” ujar Agus dikutip dari Kompas.com, Minggu (28/2/2021).
Agus memastikan, anggota Paspampres yang menendang pengendara motor itu tidak menyalahi prosedur.
“Tindakan anggota Paspampres tersebut merupakan bentuk kewaspadaan dalam melaksanakan tugas terhadap segala bentuk hakikat ancaman terhadap instalasi VVIP,” kata Agus.
Jika dilihat dari kacamata defensive driving, sikap arogansi pesepeda motor seperti itu bisa muncul dari berbagai macam faktor, namun ada dua hal yang menjadi sorotan belakangan ini, yakni jenis motor dan berkendara berkelompok.
Baca Juga: Saat Sunmori Jadi Ajang Balapan, Sejak Kapan Sunmori Mulai Ramai?
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, seseorang yang dalam sisi kehidupan lainnya sangat menjungjung tinggi etika bisa berubah sikap saat menunggangi motor tertentu.
“Motor bisa memberikan aura dan karakter yang bisa memengaruhi biker. Apalagi yang menggunakan atribut atau sesuatu maka bisa memunculkan eksklusivitas sampai arogansi,” ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com.
Tidak hanya itu, menurut Jusri, ketika 2-3 orang berkendara bersama, maka rasa kebersamaan muncul sampai bisa menimbulkan ekslusivitas.
Namun Jusri menegaskan, bikers yang berperilaku tersebut hanya oknum dan tidak mewakili seluruh bikers atau kelompoknya.
Baca Juga: Bikers yang Dihadang Paspampres Akhirnya Minta Maaf, Netizen Bilang Begini
“Ini hanya oknum dan tidak mewakili seluruh bikers. Yang perlu diimbau adalah kesadaran masing-masing melalui komunitas untuk menyadarkan dan mengingatkannya,” kata Jusri.
Agar kejadian tersebut tidak terulang, sebaiknya pengguna jalan memperhatikan wilayah mana saja yang termasuk dalam klasifikasi Ring 1.
Mengutip Peraturan Menteri Sekretariat Negara (Permensesneg) Nomor 14 tahun 2016, berikut sembilan wilayah atau objek yang masuk klasifikasi Ring 1:
1. Halaman kompleks Istana Kepresidenan Jakarta
2. Istana Merdeka
3. Istana Negara
4. Gedung Kantor Presiden
5. Gedung Kantor Staf Presiden
6. Wisma Negara
7. Gedung Kantor Sekretariat Presiden
8. Istana Wakil Presiden
9. Gedung Kantor Sekretariat Wakil Presiden
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buntut Biker Vs Paspampres, Ratusan Motor Terjaring Razia di Monas",
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR