Baca Juga: Yamaha Pastikan Di MotoGP Hingga 2026, Ikuti KTM, Ducati Dan Honda
“Saat itu saya menyadari bahwa kami dalam masalah. Itu hanya tentang mencapai garis finish,” bilang Oliveira.
Di akhir balapan, pembalap pabrikan KTM itu melampiaskan rasa frustrasinya terhadap pemasok ban Michelin tersebut.
"Pemasok ban hanya mengizinkan satu proses eliminasi dan tidak ada pilihan jelas," kritik pembalap KTM itu.
"Kami tidak memilih untuk menggunakan ban soft atas keinginan kami sendiri. Kami mengendarainya karena kami tidak bisa menggunakan ban lain," sebut Oliveira.
Baca Juga: KTM Protes, Stefan Bradl Gak Boleh Gantiin Marc Marquez di MotoGP 2021
“Ini menjelaskan semuanya. Kami selalu menggunakan ban keras dalam cuaca panas. Dan jika kami dapat menggunakan senyawa keras, kami kompetitif,” ungkap Miguel Oliveira.
Karena itu bukan pilihan yang layak untuk Qatar, KTM tertinggal sepanjang akhir pekan dan juga dalam tes IRTA.
“Kami pikir pabrikan ban harus memberikan berbagai opsi yang berfungsi. Namun yang terjadi justru sebaliknya,” ucapnya.
"Jelas kami ingin meningkatkan akhir pekan depan dan meraih kembali hasil yang mampu dicapai oleh motor, tim, dan saya," tutup Oliveira.
Source | : | tuttomotoriweb.it |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR