“Ketika saya menutup bab kehidupan saya ini, saya menangis selama tiga hari."
"Tetapi saya harus menyadari bahwa saya bukanlah Agostini yang sama seperti sebelumnya," ungkapnya.
"Setiap tahun waktu berlalu, kalau tidak saya akan tetap membalap. Keinginan itu masih ada, tetapi saya tidak lagi memiliki kapasitas untuk menang," jelas Ago.
"Saat berusia 20 tahun, Anda riang. Saat Anda berusia 30 atau 40 tahun, Anda mulai berpikir lebih banyak," katanya.
"Saya masih merasa kuat juga, tapi saya kehilangan sesuatu untuk dimenangkan,” tutup pembalap asal Italia itu.
Baca Juga: Nasib Valentino Rossi Belum Pasti, Begini Kata Bos Petronas Yamaha SRT
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR