Tidak mau kalah, juragan Asep Hendro rela jor-joran habiskan biaya besar buat riset Suzuki Shogun 110 balap mereka.
Baca Juga: Lama Tak Terdengar Kabarnya, Ternyata AHRS Masih Eksis di Dunia Balap Motor Lho
Dimulai dengan riset mesin, yang disebut masih bawaan pabrik namun dirombak total.
"Risetnya menghabiskan 25 kepala silinder, 25 blok serta 30 noken as," ungkap Herman Lo, mekanik Surya Motor Sport yang menggarap Shogun AHRS ini.
Ahon sapaan akrabnya mengatakan, untuk kepala silinder dipotong 0,5 mm, blok 0,7 mm dan oversize maksimal 100, standar balap deh.
Rahasia paling paten, adalah di desain camshaft atau noken as-nya yang profilnya spesial.
Baca Juga: Meski Legendaris CDI Shindengen Motor Suzuki Shogun Bisa Merusak Mesin
Yang dicari adalah membuat timing bukaan katup lebih lama, agar pemasukan gas lebih melimpah.
Pengapiannya seperti CDI dan pulsernya masih bawaan, dan timingnya masih sama karena dudukan pulser tidak digeser.
Karburatornya pakai Keihin PE24, dengan intake manifold dan knalpot free flow AHRS.
Konon AHRS habiskan biaya nyaris Rp 1 miliar, untuk membangun Suzuki Shogun 110 paling kencang.
Baca Juga: Buka-bukaan Kontrak Pembalap Underbone 2 Tak Era 90an, Ternyata Tidak Dibayar Uang
"Untuk membiayai balap, riset serta kebutuhan tim selama 2003 tekor Rp 500 juta," sebut Asep Hendro.
Hedon banget ya angkanya, dan jauh di atas nilai kontrak dari Suzuki, namun itulah resiko untuk bangun motor terbaik.
Hasilnya, pembalap AHRS seperti Melan dan Denden Darmawan bisa menjuarai kejurnas underbone 110 cc 4 tak kelas Seeded dan Pemula tahun 2003.
Lalu di tahun 2004, M Fadli meneruskan kejayaan AHRS di balap underbone, yang bisa brother simak videonya DI SINI.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR