Kemudian motor akan terjatuh karena tidak distandar dan api berpotensi menjadi besar.
“Saat panik, umumnya motor akan ditinggal begitu saja atau dijatuhkan. Pemilik akan kabur menjauhi sumber api tadi. Perilaku seperti ini yang ingin dihindari, karena potensi api tambah besar dan menyebar,” katanya.
Hal tersebut berbeda jika motor di standar dan pemiliknya turun dari kendaraan.
Seandainya ada kebakaran, pemilik hanya lari meninggalkan motor di tempat tapi tidak menyebar. Penangannya pun bisa lebih cepat.
Baca Juga: Segini Harga Bensin di Indonesia dan Negara Tetangga, Mana yang Termurah?
Selain itu, mesin kendaraan juga harus dimatikan. Soalnya, mesin kendaraan merupakan unsur pematik api.
“Ketika didukung udara dan ada zat pembakaran yakni uap bensin, maka hanya butuh sepersekian detik dari keadaan normal untuk memicu api” tutup Paimin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Kenapa Saat Isi BBM Pengendara Harus Turun dari Motor"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR