"Pada saat membonceng, penumpang harus duduk di belakang pengendara agar pengendara mudah mengoperasikan sepeda motor dan mudah memainkan instrumen kelistrikan yang ada di motor," kata Agus dikutip dari Kompas.com.
Nah jika pembonceng merupakan anak kecil, usahakan untuk tetap membonceng di belakang.
Jika belum bisa menahan keseimbangan, usahakan ada pendamping atau menggunakan alat bantu.
Ingat brother, membonceng anak di depan pengendara akan memiliki resiko bahaya yang lebih besar.
Baca Juga: Lebaran Waktu Yang Tepat Buat Silaturahmi, Begini Tips Berboncengan yang Benar
"Berikutnya, pembonceng juga wajib memakai perlengkapan berkendara yang sama dengan pengendara, agar pada saat terjadi kecelakaan maka potensi resiko cidera fatal dapat dicegah," ucap Agus.
Lalu boncenger harus berpegangan kepada pengendara atau ke brother yang mengendarai motor.
Hal ini agar brother lebih mudah melakukan manuver dan kontrol kendaraan pada saat di jalan.
Pada saat membonceng, yang terpenting adalah postur badan boncenger mengikuti gerakan brother pada saat berbelok.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR