MOTOR Plus-Online.com - Waduh sanksi putar balik kendaraan diperpanjang.
Meski larangan mudik lebaran telah usai, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memperpanjang sanksi larangan mobilitas bagi semua jenis kendaraan bermotor.
Larangan berlaku hingga 24 Mei 2021.
Hal ini disampaikan Kepala Bagian Ops Korlantas Polri Kombes Rudy Antariksawan.
Baca Juga: Hari Terakhir Larangan Mudik, Waspada Aturan Ini Masih Berlaku
Baca Juga: Jangan Asal Pergi Mulai Besok 18 Mei Keluar Kota Harus Tahu Syarat Ini
Menurutnya ini upaya Polri dalam menekan penyebaran virus covid-19 pasca hari raya.
Adapun tindakan ini dinamakan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) dan berlaku mulai Senin (17/5/2021).
Sehingga, aktivitas perjalanan tetap diperketat.
"Operasi Ketupat selesai 17 Mei 2021, dilanjutkan KRYD sampai tanggal 24 Mei 2021. Ini kami lakukan juga sesuai dengan adanya kebijakan soal pengetatan perjalanan dari 18-24 Mei oleh pemerintah," ujar Rudy dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2021 Berakhir, Masih Ada Pengetatan Perjalanan?
Lebih lanjut Rudi menjelaskan, nantinya secara aturan perjalanan akan tetap berlaku layaknya larangan mudik.
Namun tidak untuk Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).
Melainkan pelaku perjalanan yang akan ke luar kota, khususnya keluar wilayah aglomerasi, wajib menyertakan surat bebas Covid-19 melalui pengetesan PCR, antigen, atau GeNose.
“Kendaraan yang tidak bisa menunjukkan dokumen lengkap perjalanan tetap diminta putar balik selama KRYD,” ujar Rudy.
Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2021, Pemudik Hadapi 17 Cek Poin Di Jabodetabek
"Lalu saat di tes hasilnya positif, mereka akan langsung dikarantina. Sudah ada petugas medisnya juga yang standby di check point itu, ini berlaku di tol untuk kendaraan pribadi dan jalan arteri," katanya.
Rudy menambahkan, 381 posko penyekatan mudik Lebaran juga tetap berlaku selama operasi KRYD berlangsung.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kebijakan pelarangan mudik bertujuan menjaga keselamatan masyarakat dari risiko penularan Covid-19.
"Kami tidak bermaksud untuk melarang masyarakat mudik. Namun, semua ini kami lakukan dalam rangka menjaga keselamatan masyarakat dari risiko penularan Covid-19," ujar Sigit.
Baca Juga: Ini 4 Pos Penyekatan Arus Balik Mudik yang Paling Ketat dan Minta Surat Bebas Covid-19
Saat mudik Lebaran, biasanya masyarakat akan bersilaturahim atau mengunjungi keluarga atau kerabat.
Kegiatan ini, sambung Sigit, meningkatkan risiko penularan Covid-19, terutama terhadap kelompok masyarakat lanjut usia.
Oleh karena itu, pemerintah melarang mudik pada Lebaran tahun ini, untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR