Memang kalau brother simak di video yang diunggah Panji, beberapa kali aksi menyalip terjadi di tikungan.
Baca Juga: Motor Honda CBR250R Seken Dibanderol di Bawah Rp 20 Jutaan, Simak Plus Minusnya
"Ya memang kuncinya di situ, kalau di lurusan jelas kedodoran diasapi motor 2 silinder," tukas Panji.
Selain itu memang karakter sirkuit Subang yang pendek, lebih maksimal untuk motor single silinder.
Makanya rider motor single silinder lain seperti Ananta Judhistira yang naik Yamaha YZ250F supermoto juga bisa melesat jauh.
"Untungnya di Subang, kalau sirkuit besar kayak Sentul sih masuk tikungan pertama, keluarnya terakhir," canda Panji.
Baca Juga: Ngidam Honda CBR250R Seken? Mulai Rp 19 Jutaan, Yuk Pahami Modelnya
Namun memang kunci Panji bisa unggul dengan Honda CBR250R, karena pengalaman trackday-nya.
"Kalau sering ngulik pas trackday, pasti tahu limit motor dan ridernya, sehingga tahu bagian mana yang harus di-improve, rem atau riding position misalnya," ungkap Panji.
Makanya Panji jadi rider yang mendukung kegiatan trackday alias ngebut di sirkuit.
"Dari trackday kita bisa tahu habit serta reaksi motor, terutama saat kondisi kritis seperti hard braking yang bisa diaplikasikan ke riding di jalan raya," tutup Panji.
Penasaran seperti apa aksi Tiarno Panjita dengan Honda CBR250R single silinder, simak videonya DI SINI.
Source | : | Youtube.com/user/blackbluesatria |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR