MotorPlus-online.com - Revolt Industry saat ini menjadi salah satu brand lokal dengan produk berbahan kulit sapi yang dikenal luas. Mengusung bahan baku yang kerap dipandang sebagai material eksklusif, tak banyak yang menyangka bahwa brand asal Surabaya tersebut dimulai dari sebuah garasi.
Pada 2007, Agung Dwi Kurnianto (30) yang sebelumnya berprofesi sebagai fotografer mulai tertarik membuat bisnis produk fesyen berbahan kulit. Saat itu, Agung merasa jenuh dengan dunia fotografi dan ingin mencoba sesuatu yang baru. Bisnis tersebut baru ia wujudkan pada 2014 dengan menggandeng empat orang rekannya.
Modal yang dipunya saat itu kurang dari Rp 50 juta. Pengetahuan mereka tentang bisnis kulit pun masih nol besar.
Akhirnya, mereka belajar dari berbagai sumber untuk mengembangkan bisnis yang jadi cita-cita tersebut. Termasuk sumber-sumber informasi yang dapat diakses secara gratis.
“Dengan modal awal kurang dari Rp 50 juta, kami berlima memberanikan diri membuka usaha dan mempelajari semuanya lewat YouTube,” cerita Agung saat dihubungi oleh MotorPlus-Online.com, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Jarang Beli Baru, Begini Cara Sammy Bramantyo Melengkapi Outfit Riding
Berkat belajar dan mengasah kemampuan dari YouTube, Agung dan teman-temannya akhirnya bisa membuat berbagai aksesori, seperti sarung tangan, gelang, dan gantungan kunci, dan sejumlah secara handmade.
Untuk meningkatkan jumlah produksi, Agung dan kawan-kawan membuka sebuah workshop dengan menyewa garasi rumah milik seorang teman.
"Dulu temenku punya garasi di rumah yang enggak terpakai. Jadi aku sewa deh dengan harga sebulan Rp 500.000," ucap Agung.
Dari garasi tersebut, bisnisnya mulai berkembang. Mereka pun kemudian mengusung nama Revolt Industry. Maknanya adalah perlawanan tiada henti.
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR