3. Oli Full Sintetik
Oli sintetik biasanya terdiri atas polyalphaolifins yang merupakan hasil terbersih dari pemilahan oli mineral, kemudian dicampur dengan oli mineral.
Oli sintetik tidak mengandung bahan karbon reaktif, karena sangat tidak bagus untuk oli dapat menghasilkan acid atau asam.
Sintetik base oil termasuk dalam base oil grup 4 dimana base oil ini didapat dari hasil proses kimia sehingga menghasilkan base oil yang bebas dari sulfur, oksigen, logam-logam berat dan lain-lain.
Oli full sintetik ini keunggulannya tidak mudah menguap, pelumasan lebih merata.
“Suhu mesin lebih terjaga dengan oli tipe ini, sehingga cocok untuk motor tipe sport. Kemudian daya lumas lebih bagus karena bentuk partikel yang cenderung sama sehingga lebih kuat terhadap gesekan, juga membuat suara mesin lebih halus. Sehingga jadwal penggantian oli bisa lebih lama jika dibandingkan dengan semi sintetik,” buka Yoni Putranto selaku product development dari Yamalube.
Baca Juga: Oli Pertamina Makin Mudah Ditemukan, Kerja Sama Dengan Mr. Montir
4. Oli Full Sintetik Ester
Ini diperuntukan untuk kebutuhan balap, dimana mesin selalu bermain pada rpm tinggi dan membutuhkan suhu yang stabil.
Oli full sintetik ester ini termasuk dalam base Oil Grup 5 yang merupakan base oil tingkat tertinggi saat ini.
Keunggulan kandungan ester ini memiliki 0% shear loss atau memiliki tingkat keausan 0%.
Sehingga, bila mesin diberikan oli yang mengandung ester, akan memiliki tingkat keausan yang minim, life time yang jauh lebih lama dan peningkatan performa yang bagus dibanding menggunakan full sitetik.
Baca Juga: Buruan ke Dealer Yamaha, Ada Diskon Oli Yamalube Sampai 50 Persen Nih!
Source | : | Otomotifnet.gridoto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR