MOTOR Plus-online.com - Bikers awas PPKM Darurat masih nekat nongkrong, siap-siap diajak main ke kuburan Covid-19 bro.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat digelar di Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021.
Sejumlah pelanggar PPKM Darurat di Surabaya berhasil diciduk petugas.
Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, petugas gabungan menjaring 137 pelanggar prokes pada hari pertama PPKM Darurat.
Baca Juga: PPKM Darurat, Polda Metro Jaya Gelar Razia Sampai Malam Hari
Baca Juga: Asyik Polisi Kasih Dispensasi Perpanjang SIM Selama PPKM Darurat
"Total ada 137 orang yang kami bawa hingga pukul 23.00 WIB, itu berasal dari semua kecamatan se-Surabaya," ujar Eddy
"Mereka kami bawa dengan bus dan langsung mengikuti tour of duty di tempat pemulasaraan jenazah, lalu ke makam Keputih, supaya mereka tahu pemakamannya," sambungnya.
Tak hanya dibawa ke permakaman Covid-19, mereka juga bakal diperlihatkan proses pemandian jenazah Covid-19.
Mereka juga diminta memberikan makan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Lingkungan Pondok Sosial.
Baca Juga: Gak Perlu Lesu Hadapi PPKM Darurat, Mari Dukung Pembalap Indonesia Di CEV Portugal 2021
"Kami berharap mereka bisa menjaga prokes bagi diri sendiri dan keluarganya," ucapnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut meninjau pelaksanaan PPKM Darurat hingga larut malam.
Bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Eri berkeliling ke sejumlah tempat.
Saat berkeliling, Eri mendapati beberapa warung kopi dan makanan yang masih buka di atas pukul 20.00 WIB.
Baca Juga: Tetap Buka Saat PPKM Darurat, Kapasitas Satpas SIM Berkurang Drastis
Warung-warung tersebut langsung diminta untuk tutup.
Orang-orang yang nongkrong di sana pun turut “disemprit”.
Para pelanggar prokes tersebut diajak mengikuti perjalanan dinas atau tour of duty ke Tempat Permakaman Umum (TPU) Keputih.
"Mereka kita ajak tour of duty. Ke mana? Ke Makam Keputih. Bisa dilihat nanti bahwa sampai 24 jam saudara-saudara kita masih memakamkan jenazah, dipikir bohong mungkin," ungkap Eri, Minggu (4/7/2021).
Baca Juga: 5 Bantuan Bulan Juli Masih Tersedia, Bisa Menolong Pas PPKM Darurat
Kata Eri, mereka diajak ke TPU Keputih agar mengetahui berapa banyak warga yang meninggal karena Covid-19.
Dengan cara ini, Eri berharap supaya mereka sadar bahwa kondisi Surabaya sedang genting.
"Kita sentuh hatinya supaya mereka sadar, sehingga bersama-sama menjaga prokes," tutur Eri kepada wartawan.
Selesai dari TPU, para pelanggar PPKM Darurat bakal dibawa ke Liponsos dan kemudian menjalani tes swab.
Baca Juga: Jadi Tenang, 2 Bantuan Sosial Disalurkan Selama PPKM Darurat 3-20 Juli 2021
Selain itu, kemungkinan besar, mereka juga bakal dikenai sanksi kerja sosial selama lima hari sesuai Peraturan Daerah.
Akan tetapi, kepastiannya masih digodok ulang oleh Satgas Covid-19 Surabaya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pelanggar PPKM Darurat di Surabaya, Awalnya Nongkrong di Warung, lalu Dibawa ke Makam Covid-19"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR