Busi yang sudah dibuka bisa brother cek dengan kaca pembesar, biar penyakitnya kelihatan.
Gejala-gejala seperti carbon fouling, overheat, corona strain, flash over sampai keausan normal pun bisa terlihat jelas.
Normalnya, pemakaian busi biasanya akan mengalami pengerakan karbon ataupun tingkat keausan tinggi.
3. Bersihkan Busi
Untuk proses membersihkannya juga perlu diperhatikan beberapa hal.
Kalau hanya membersihkan kerak kotoran yang menempel cukup menggunakan penetran pembersih kampas rem saja kemudian di bersihkan menggunakan kain.
Baca Juga: NGK Busi Indonesia Punya Presdir Baru, Konsumen Malah Diuntungkan
4. Pasang Kembali Busi
Terakhir, pasang kembali busi ke mesin dan pasang kembali kop busi dengan benar dan pas.
Tapi, ingat lihat elektroda apakah masih tinggi alias belum habis.
Pastikan juga celah atau gapnya sesuai standar motor antara 0,6 - 0,8 mm.
Atau kalau gak punya filler gauge dengan mengecek saja, jangan terlalu sempit dan terlalu renggang nanti mesin susah starter dan boros bensin.
Perlu diingat, jika karbon sudah memenuhi seluruh permukaan elektroda dan insulator, busi harus diganti.
Source | : | Motorplus Online |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR