Pada era 1930-an Ducati terbilang sukses dalam bidang komponen Radio.
Namun semua berubah saat masuk era Perang Dunia II.
Ducati menghentikan semua produksinya karena Jerman menduduki wilayah tersebut.
Keadaan semakin mengenaskan pada Oktober 1944, saat pabrik Ducati hancur terkena bom.
Hancurnya pabrik ini membuat tiga bersaudara tadi memutar otak untuk membangun kembali perusahaan.
Usai Perang Dunia II selesai, Ducati berusaha memulai kembali bisnis dari awal.
Mereka memutar haluan dan meninggalkan komponen radio.
Alasanya usai perang, Italia dianggap butuh kendaraan yang terjangkau.
Baca Juga: Penjualan Moge Ducati Terlaris 2021 Ternyata Motor Seharga Rp 900 Juta
Source | : | 2banh.vn,Hotcars.com |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR