MOTOR Plus-online.com - Waspada jantungan ketika tahu cerita kuburan motor ini.
Horornya kuburan motor yang satu ini, ratusan motor mangkrak dan penampakan sering muncul.
Bahkan, masih ada cerita atau fakta lain seputar kuburan motor ini.
Daripada penasaran, langsung simak tentang kuburan motor ini sampai habis.
Kuburan motor ini berada di jalan Wangun Harja ini, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Tempat ini merupakan lahan penampungan barang bukti Satuan Unit Laka Lantas, Polres Metro Bekasi, Cikarang Utara, Jawa Barat.
Pada kuburan tersebut, ada ratusan bangkai motor yang terbengkalai begitu saja.
Lebih parahnya lagi, beberapa di antaranya sudah menjadi bangkai dan menyatu dengan tanaman rambat.
Baca Juga: Kota Indramayu Akan Jadi Kuburan Motor Pertama di Indonesia?
Baca Juga: Masih Ingat Motor Nasional Presiden Soeharto? Heboh Dikabarkan Kini Terbengkalai di Tempat Ini
Penjaga motor Wangun Harja pun menceritakan beberapa pengalaman mistis yang terjadi di situ.
Hal itu disampaikan Perwira Unit (Panit) Laka Polres Metro Bekasi, Ipda Carmin.
"Kalau cerita mistis banyak, pernah ada seorang ibu ingin melihat kendaraan anaknya yang meninggal akibat kecelakaan dan kendaraan itu disimpan di sini dalam keadaan hancur," ucapnya dikutip dari GridOto.com.
"Tiba-tiba ibu itu pingsan saat mau ke kamar mandi. Dia mengaku melihat air seperti melihat darah semua, padahal tidak ada darah," lanjutnya.
Baca Juga: PPKM Darurat Masih Nongkrong, Siap-siap Main ke Kuburan Covid-19
Selain motor, ada pula puluhan mobil pribadi, angkot dan beberapa kendaraan berat ringsek di tempat itu, dan membuat lokasi tersebut terasa lebih angker.
Tak ayal kejadian sial menimpa warga sekitar yang sedang berjualan.
Seperti yang terjadi pada tukang kue saat melewati kuburan motor Wangun Harja beberapa bulan yang lalu.
"Waktu itu sempat ada tukang kue lewat terus ada sopir angkot manggil-manggil kayak mau beli," cerita Carmin.
"Setelah didatangi, tukang kue itu teriak dan langsung pingsan karena melihat sopir angkot yang memanggilnya itu ternyata bukan orang," sambungnya.
Bagaimana tidak kaget, Carmin mengatakan kalau wajah sopir angkot yang dilihat oleh tukang kue tersebut hancur tak berbentuk dan berlumuran darah.
Alhasil, tukang kue tersebut tidak berani melintasi kuburan motor Wangun Harja itu lagi untuk berjualan.
Sebagai informasi, kuburan motor Wangun Harja ini memiliki luas 2.500 meter persegi di bawah pengawasan Polres Metro Bekasi Kabupaten.
Kasat Lantas Polres Metro Bekasi, AKBP Ojo Ruslani bilang tempat penampungan atau kuburan motor bekas kecelakaan dan hasil tilang ini sudah ada sejak 2004 silam.
"Iya, jadi kendaraan tersebut adalah kendaraan hasil tilang dan kecelakaan yang hingga saat ini belum diambil pemiliknya," tuturnya
Motor-motor yang menumpuk di kuburan Wangun Harja ini dikarenakan tidak diambil oleh pemiliknya dengan berbagai alasan.
"Kendaraan bisa diambil tanpa dipungut biaya, asalkan sudah menyelesaikan perkaranya di pengadilan dengan mengikuti prosedur yang ada," ujar Ojo lagi.
"Kalau untuk kendaraan hasil kecelakaan biasanya kami limpahkan ke unit laka Wangun Harja, karena kalau di sini (Polres) takut terlihat berantakan," ucapnya.
Baca Juga: Banyak Driver Ojek Online Dapat Orderan Mistis di Menara Saidah, Warga: Dulunya di Sini Kuburan
Kuburan motor Wangun Harja ini kondisinya bisa dibilang lebih menyeramkan dibandingkan dengan yang ada di Teluk Pucung, Bekasi, Jawa Barat.
Namun, kendaraan yang ada di Wangun Harja ini masih terlihat lebih rapih dan tertata, walaupun sebagian lainnya sudah hancur beserakan.
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, sebagian besar kondisi motor yang sudah ada selama puluhan tahun ini memang cukup mengenaskan.
Sekujur bodi motor mengalami kerusakan parah hingga nyaris tak berbentuk, meski lampu utama dan rem masih terpasang.
Baca Juga: Jalan Raya Narogong-Siliwangi Jadi 'Kuburan' Buat Pemotor, Walikota Bekasi Bicara Hal Mistis
Begitu juga dengan komponen motor, seperti knalpot dan swing arm sudah dipenuhi dengan karat.
Gimana bro, berani uji nyali ke kuburan motor ini?
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Muhammad Mavellyno Vedhitya |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR