Hobi itu berlanjut jadi passion Pak Wiet, untuk membuat usaha sendiri yaitu gulung dinamo pabrik mesin.
Namun Pak Wiet melihat, tarif dari pekerjaan menggulung dinamo pabrik kurang dihargai.
"Makanya harganya saya patok lebih tinggi, namun biar menarik, saya kasih garansi setahun," jelas Pak Wiet.
Sayangnya usaha gulung dinamo Pak Wiet di Solo ini tutup, karena efek Kerusuhan Mei 1998.
"Lanjut saya pindah ke Jakarta, dan diajak pelanggan saya untuk kerja di pabrik," sebut Pak Wiet.
Dan di tahun 2007, Pak Wiet yang memang jiwanya mandiri berniat bikin usaha sendiri di kamar kost-nya di Palmerah, Jakarta Barat.
"Saya lihat peluang yaitu elektronis motor, karena teknologi motor terus berkembang terutama di sisi kelistrikannya," ingat Pak Wiet.
Baca Juga: Kenapa Lampu Sein Motor Warnanya Kuning, Warna Lain Kenapa Dilarang?
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR