“Awalnya iseng nabung uang koin di botol air mineral,” kata Rasidi, kepada Kompas.com via telepon.
Uang tersebut berasal dari para pembeli yang belanja di tokonya, di Pasar Blambangan. Namun, tak semua uang koin ditabung, hanya pecahan uang koin Rp 1.000 saja. Setelah tabungan uang koin dapat empat botol, wadahnya dipindah ke galon air yang lebih besar.
Setiap mendapat uang koin senilai Rp 1.000, Rasidi dan istrinya selalu memasukkan ke dalam galon. Tabungan uang koin itu tidak pernah dibawa ke rumahnya. Namun dibiarkan ke toko peracangan miliknya.
“Istri saya minta untuk dibelikan sepeda motor,” ujar dia. Karena tidak memiliki uang yang cukup banyak. Akhirnya, Rasidi memberanikan diri untuk beli sepeda motor dengan uang koin. Awalnya dia ragu, apakah akan diterima atau tidak. “Akhirnya saya tanya dulu sama pihak dealer, boleh apa tidak,” tutur dia.
Akhirnya, pihak dealer memperbolehkan membeli sepeda motor menggunakan uang koin.
Sekitar pukul 11.30 WIB, Rasidi mendatangi dealer untuk membeli sepeda motor. Dia membawa uang koin yang seberat 43 kilogram dengan sepeda motor. Di sana, uang itu dihitung bersama-sama, baik oleh petugas dealer hingga tukang servis sepeda motor. Uang dihitung dengan cara disusun sebanyak Rp 10.000.
“Butuh waktu sekitar empat jam untuk menghitung uang koin itu,” tutur dia. Setelah dihitung, uang koin itu terkumpul sebesar Rp 9.380.000. Sedangkan harga sepeda motor Honda Scopy yang hendak dibelinya sebesar Rp 21.500.000.
“Kekurangan kami tambah dengan uang Rp 5.000 hingga Rp 50.000,” kata dia.
Baca Juga: Bukan Hoax, Ini Dia Orang yang Berhasil Tukar Uang Koin Rp 1.000 dan Rp 5.00 dengan Motor Matic Baru
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR