Trik itu ternyata membuahkan hasil karena ia bisa melihat ke belakang tanpa bantuan asisten dan mobilnya bisa melaju dengan cepat sampai Harroun bisa memenangkan turnamen.
Kemudian pada turnamen-turnamen musim selanjutnya, seluruh pembalap mengikuti jejak Harroun memasang cermin pada mobilnya.
Sejak saat itulah penggunaan spion semakin merebak, bahkan banyak dipasang juga di kendaraan-kendaraan penumpang biasa.
Nah, kalau itu tadi yang dibahas adalah sejarah versi aslinya.
Sementara itu, di Indonesia ada juga sejarah kaca spion versi humor yang sayang kalau dilewatkan.
Singkat cerita di tahun 1908, salah seorang pria bernama Purwanto dan sahabatnya bernama Yono menuju Kota Solo dengan mengendarai mobil.
Namun, pada saat itu mobil yang mereka kendarai tidak ada kaca spionnya.
Setiap mau menyalip atau belok, Purwanto yang mengemudikan mobil selalu bertanya ke Yono untuk memastikan keadaan di belakang.
Baca Juga: Bikers Kepo, Kenapa Motor Balap Kayak MotoGP Gak Pakai Spion Ya?
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR