Momentum kedatangan motor listrik Gesits tersebut, nantinya akan dimanfaatkan KBRI Dakar pada acara pameran dagang terbesar di Senegal (FIDAK), awal Desember 2021.
Pameran Dagang ini tidak hanya akan dihadiri oleh masyarakat Senegal, namun juga potential buyers dari negara-negara lain, khususnya dari wilayah Afrika Barat.
“Realisasi ekspor perdana motor GESITS ke Senegal ini tidak hanya merupakan langkah awal keberhasilan motor listrik Gesits di pasar Senegal, tetapi diharapkan turut berperan sebagai faktor pendorong ekspor motor Gesits ke wilayah lainnya," kata Duta Besar RI Dakar Dindin Wahyudin.
Dindin melanjutkan, peluang ekspor motor Gesits ke kawasan Afrika Barat masih terbuka lebar.
Salah satu negara yang potensial, menurut dia, adalah Pantai Gading yang telah mengumumkan rencana untuk menghentikan impor sepeda motor berbahan bakar fossil dalam waktu dekat.
Ia menilai kebijakan tersebut merupakan kesempatan bagi Gesits untuk lebih awal diperkenalkan kepada masyarakat di negara tersebut.
Perlu diketahui, Gesits sendiri sudah menjadi salah satu motor listrik yang bisa menjadi pilihan konsumen.
Kendaraan ramah lingkungan ini sudah mengadopsi permanent magnet synchronous motor 2kW rated, 5kW peak, Gesits memiliki tenaga puncak 5kW atau 7,5 Tk pada 3.600 rpm, dan torsi maksimal 30 Nm pada 0-2.125 rpm.
Akselerasi 0-50 km per jam diklaim membutuhkan waktu 5 detik, sedangkan kecepatan puncak mencapai 70 km/jam.
Jarak tempuh single battery mencapai 50 kilometer, dan dual battery mencapai 100 kilometer.
Sistem pendinginan Gesits menggunakan pendingin udara.
Belt penggeraknya menggunakan gates poly chain GT carbon belt.
Skuter listrik ini memiliki waktu pengecasan baterai sekitar 1,5-3 jam.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR