"Baterai swap dari Gogoro merupakan inovasi terkini pada pengisian bahan bakar listrik," kata pendiri dan CEO Gogoro Horace Luke dalam siaran pers.
Batrei Swap nantinya akan memudahkan pengguna kendaraan listrik melanjutkan perjalanan.
Cara kerjanya pun mirip seperti isi bensin.
Rencananya dalam waktu dekat akanmelakukan uji coba penerapan baterai swap dengan menghadirkan 250 kendaraan listrik, Gogoro Smartscooter.
Terdapat pula empat stasiun baterai swap GoStation di SPBU Pertamina.
Ke depan, kapasitas kendaraan listrik dan stasiun baterai swap akan diperbanyak menjadi 5.000 kendaraan listrik roda dua.
Co-Founder sekaligus CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, kemitraan dengan Gogoro mendorong upaya perusahaan menjadikan kendaraan listrik sebagai pilihan moda transportasi di Indonesia.
"Ini merupakan langkah nyata Gojek untuk menjadi platform karbon-netral dan transisi 100% kendaraan listrik roda dua pada 2030," kata Kevin.
Baca Juga: Merger Gojek-Tokopedia, Pendapatan Driver Ojol Gojek Bisa Bertambah?
Pada bulan April tahun ini, Gojek meluncurkan Sustainability Report
2 pertama, yang juga memaparkan target Gojek untuk mencapai Nol Emisi pada tahun 2030, termasuk rencana mentransisi 100% armada roda duanya ke kendaraan listrik.
Sebagai bagian dari rencana ini, Gojek secara aktif mencari cara untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif.
Ditambah dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasi hambatan pada penggunaan yang dihadapi mitra driver dan memastikan konsumen memperoleh pengalaman yang optimal.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR