Alhasil, campuran bahan bakar tak perlu melewati semacam leher angsa yang kebanyakan digunakan bebek domestik bermesin horizontal.
Begitupun dengan gas buang yang tidak akan terhambat dengan mesin tegak, ini karena desain leher knalpot lengkungannya teratur.
Sayangnya, pada generasi awal Satria ini, Ia belum dilengkapi kopling tangan alias hanya menggunakan kopling sntrifugal dan roda yang dipakai cenderung kecil.
Ban depan IRC tipe NR ukuran 70/90-17 dan belakang IRC 80/90-17 terlihat kurus.
Padahal, untuk motor seukuran Satria yang canggih, lebih kokoh menggunakan ban ukuran 90/90-17 depan dan belakang.
Menemani Suzuki Satria 120S, di tahun 1998 bulan Juli, Satria kedapatan tambahan kopling tangan yang dinamai Suzuki Satria 120R.
Menariknya, saat dirilis tahun 1997, Suzuki Satria 120S dijual seharga Rp 4,9 juta, sementara Satria 120R dirilis pada 1998 harganya tembus Rp 10 juta OTR Jakarta.
Pada tahun 1999, Satria 120R kembali dirilis, kali ini dengan cakram di kedua rodanya.
Baca Juga: Geger, Motor Suzuki Satria F-150 Misterius Teronggok Di Semak-semak
Source | : | Kompas.com,Otoseken.id |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR