MOTOR Plus-online.com - Apa rasanya menjadi warga yang masih tinggal di tengah-tengah sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat?
Di tengah hingar bingarnya gelaran WorldSBK Indonesia 2021 di sirkuit Mandalika, masih ada warga yang bertahan untuk tinggal di tengah sirkuit.
Mereka lah warga Dusun Bunut, Mandalika, Sandubaya, Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dusun Bunut ini merupakan salah satu dusun yang terdampak pembangunan sirkuit yang menjadi tuan rumah WorldSBK Indonesia 2021 dan MotoGP Indonesia 2022 ini.
Lebih tepatnya, Dusun Bunut berada tidak jauh dari tikungan 5, 6, 7, dan 8 sirkuit Mandalika.
Hingga gelaran WSBK Indonesia 2021 berlangsung, masih ada sejumlah warga yang masih menempati rumahnya di sana.
Salah satu warga Dusun Bunut yang bernama Rame mengaku, kalau keluarganya terganggu dengan raungan motor para pembalap.
"Kalau terganggu ya pasti. Tapi mau bagaimana lagi," kata Rame yang masih bertahan di area tengah sirkuit.
Baca Juga: WSBK Mandalika 2021 Jadi Balapan Terakhir Banyak Pembalap Dunia
Baca Juga: Kenapa Toprak Razgatlioglu Juara WSBK 2021, Padahal Finish Kedua
Karena tanah mereka belum dibeli, para warga memilih bertahan di dalam venue saat WSBK Indonesia 2021 digelar.
Selain itu, hewan ternak seperti sapi milik warga yang mayoritas nelayan juga 'terkurung' di area tengah sirkuit.
Namun pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), selaku pengelola Sirkuit Mandalika mewanti-wanti agar sapi diikat selama event berlangsung.
"Sapi di sini semuanya terikat. Banyak juga yang sudah dimasukan ke kandang karena panitia sudah mewanti-wantinya," ungkap Rame.
Agar memiliki akses keluar dan masuk rumah mereka yang berada di area sirkuit, warga Dusun Bunut harus memakai gelang 'sakti' atau gelang pengenal sob.
Tanpa gelang tersebut, jangan harap mereka bisa melewati penjagaan ketat sirkuit Mandalika selama WSBK Indonesia 2021 berlangsung.
Meski begitu, warga setempat sudah bersedia meninggalkan rumahnya di Dusun Bunut dan pindah ke daerah lain.
Soal uang ganti rugi pembayaran tanah, ITDC dan warga juga sudah sepakat di angka Rp 75 juta per are (100 meter persegi).
Baca Juga: Hasil Race 3 Asia Talent Cup 2021 di Sirkuit Mandalika, Pembalap Indonesia Nyaris Podium
Suprayadi (warga Dusun Bunut lainnya) menjelaskan, rata-rata warga setempat memiliki lebih dari 20 are untuk satu keluarga besar (lebih dari satu KK).
"Harga tanah sudah disetujui Rp75 juta per are. Tapi ini ada bangunan, dan mereka belum kasih harga untuk bangunannya," jelas Suprayadi.
Sebelumnya, pembebasan lahan juga sempat menghambat pengerjaan drainase yang tidak jauh dari tikungan 13 di sirkuit Mandalika.
Alhasil pengerjaan drainase di sisi kanan track line sempat terputus dan harus menunggu beberapa rumah warga dibongkar.
Permasalahan tersebut pun berhasil diatasi dan para warga yang sempat bertahan bersedia direlokasi.
Baca Juga: Siapa Toprak Razgatlioglu, Juara Dunia WSBK 2021 Bikin Geger Mandalika
Source | : | Kompas.com,GridOto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR