Setidaknya 900 spanduk yang menampilkan gambar Rizieq Shihab telah ditertibkan oleh aparat gabungan sejak akhir September 2020.
Dudung pun mengingatkan kepada Rizieq dan FPI agar tidak mengganggu persatuan di wilayah Jakarta.
Sebagai Pangdam ketika itu, Dudung menegaskan akan ada konsekuensi jika mencoba mengganggu persatuan di wilayah Kodam Jaya.
“Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta. Saya panglimanya. Kalau coba-coba akan saya hajar nanti,” kata Dudung.
Tidak tanggung-tanggung, Dudung bahkan menyebut lebih baik FPI dibubarkan.
“Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ingat, saya katakan itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya,” kata Dudung.
Dudung Berani Hadapi Gatot Nurmantyo
Keberanian lain yang ditunjukkan Dudung Abdurachman adalah ketika Mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo mempertanyakan soal hilangnya tiga patung tokoh di Museum Darma Bhakti Kostrad.
Menjabat Panglima Kostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman menyatakan sepatutnya Gatot Nurmantyo melakukan klarifikasi sebelum membuat pernyataan sehingga tidak membuat tudingan keji.
“Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad,” ujarnya Letjen Dudung Abdurachman, Selasa (28/9/2021).
“Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa.”
Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul: Deret Pernyataan Berani Letjen Dudung Abdurachman, Hadapi Rizieq hingga Gatot Nurmantyo.
KOMENTAR