"Mungkin karena ini merupakan tahun yang aneh bagi semua orang. Mungkin juga yang menyebabkan gelar saya tidak dihargai," buka Joan Mir dikutip dari Tuttomotoriweb.it.
"Saya tahu, itu adalah sesuatu yang membawa saya ke dalam. Mereka dan saya membantu saya mengetahui nilai kejuaraan dunia dan pekerjaan yang dilakukan untuk mendapatkannya," tuturnya.
Lebih parahnya lagi, Joan Mir sama sekali gak mendapat pujian di MotoGP 2020.
Joan Mir merasa, ada rasa iri yang dan benci.
Baca Juga: Juara Dunia MotoGP 2020 Ngamuk, Kritik Pedas Penyelenggara MotoGP Amerika 2021
"Saya gak paham, mungkin ada rasa iri. Namun, saya tidak tahu kebencian ini dari mana asalnya, karena saya pembalap yang tidak bermasalah dan saya tidak sombong," beber juara dunia MotoGP 2020 itu.
"Tapi, saya tidak peduli. Saya hidup untuk motor, saya mencoba menjadi yang terbaik dan mengerahkan semua yang saya miliki," ucapnya.
Di samping itu, dia mencoba melihat kenyataan saat menghitung poin Fabio Quartararo, peraih juara dunia tahun ini.
"Saya tidak menyerah, namun ketika Quartararo bisa juara secara matematis, saya lihat kenyataan. Namun, saya tidak memiliki kecepatan yang saya harapkan," ucapnya.
"Walaupun saya merasa lebih cepat dan berkendara lebih baik, itu belum cukup menjadi seorang juara. Saya yakin saya memiliki marjin untuk tahun 2022," tukasnya.
Source | : | tuttomotoriweb.it |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR