MOTOR Plus-online.com - Digempur part aftermarket lokal khusus Vespa modern, bagaimana nasib komponen import seperti Polini dan Malossi?
Boomingnya Vespa di kalangan anak muda Indonesia saat ini membuat para produsen part aftermarket berlomba untuk membuat komponen variasinya.
Sebelumnya, komponen aftermarket untuk motor Vespa didominasi oleh barang-barang import asal Italia, seperti Polini dan Malossi.
Saat ini, telah banyak part aftermarket dari merek lokal yang beredar untuk pasar Vespa.
Tentunya, part aftermarket lokal ini mempunyai kelebihan dari segi harga yang dijual lebih murah dibandingkan komponen import.
Lalu, bagaimana nasib komponen aftermarket import menanggapi serangan part aftermarket lokal yang mulai merajalela di pasar Vespa.
"Ya, kalau pengaruh sih tetep ada, cuma gak terlalu signifikan yah," buka Dennil Sagita, owner Scooter VIP selaku Distributor Resmi Polini dan Malossi di Indonesia.
"Hal ini dikarenakan, secara historikal buat teman-teman yang cari kenyamanan, pilihannya tetap ke yang pasti-pasti aja," sambungnya.
Baca Juga: Kolaborasi Scooter VIP X SKO Shoes Luncurkan Sneakers Yang Kalcer Banget Buat Skuteris
Baca Juga: Profil Dennil Sagita, Dari Jual Sparepart Rumahan, Sekarang Tukang Otak-atik Vespa Artis
"Pada akhirnya, customer sendiri yang memilih dan menilai dari segi kualitas, finishing material, endurance dan durability-nya lebih baik yang mana," ungkap Dennil.
Menurut Giri, salah satu pengguna Vespa S lansiran 2019, pasar pengguna Vespa memang unik.
"Saat ini, masih banyak para pengguna Vespa yang tidak melihat harga saat membeli part aftermarket. Biasanya, mereka justru melihat merek dan kualitas dibanding harganya," sebut Giri.
"Jadi berapapun harga partnya, jika memang bisa meningkatkan gengsi dan tampilan Vespa mereka pasti dibeli," tambahnya
Hal ini yang menyebabkan part-part aftermarket import tidak berpengaruh signifikan dengan serangan komponen aftermarket lokal.
Dennil sendiri mengaku, hampir semua part Polini dan Malossi tidak terpengaruh dengan adanya part aftermarket lokal.
"Kalau secara kualitas, Polini atau Malossi dibuat dengan uji material untuk penggunaan di segala cuaca, segala track dari jalanan biasa sampai race track," jelas Dennil.
"Biasanya regulasi Eropa itu sebelum mereka mulai memasarkan produk mereka di negara sendiri, ada yang namanya uji sertifikasi dari kementrian transportasi disana selama 6 bulan," sambungnya.
Baca Juga: Atta Halilintar Oprek-oprek Vespa Miliknya, Biaya Modifnya Bikin Melongo
"Lalu jika sudah lolos test-nya maka mereka harus lolos uji coba sertifikasi dari badan regulasi Europe selama 6 bulan lagi kalau untuk export ke luar negara Italia," ucap Dennil.
"Hal ini untuk memastikan bahwa suku cadang tersebut aman digunakan dalam berkendara untuk jangka waktu yang panjang dan tidak merusak lingkungan," bebernya.
"Nah, jika sudah approved EU regulation maka mereka bisa memasarkan untuk negara-negara diluar Europe," tambah pria yang berkantor di Rukan Grand Galaxy City Blok RGB No. 27, Jalan Boulevard Raya Timur, Bekasi Selatan.
"Proses pengujian ini cukup memakan waktu agak lama dikarenakan banyak proses yang harus dilalui karena berhubungan dengan reputasi brand mereka secara International," tutupnya.
Baca Juga: 9 Langkah Mudah Merawat Motor Vespa Kesayangan Saat PPKM Darurat
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR