"Jangan digratisin, kalau digratisin mau bagaimana repot," ungkapnya mengutip Tribunnews.com.
Dia mengaku penghasilannya bergantung dari pendapatan dari penggunaan fasilitas toilet yang diterima SPBU tersebut.
Selain itu, penerimaan yang didapat dari fasilitas toilet juga harus dia setorkan kepada pemilik SPBU.
Setelah uang tersebut disetor, baru nantinya Yaya akan mendapatkan upah dari sisa setorannya tersebut.
Tapi siapa sangka keuntungan dari toilet di SPBU Pertamina terbilang gede loh.
Mengutip dari matain.id, Pendapatan toilet SPBU Pertamina bahkan bisa untuk bayar pajak pom bensin.
"Jadi dulu penelitian dosen saya pernah menemukan hasil bahwa pendapatan mereka dari toilet umum setara dengan pembayaran pajak dari sebuah SPBU. Jadi relatif besar pendapatan dari situ," ujar Nailul Huda.
Melihat peluang keuntungan yang besar tersebut, Menurut Huda membuat pihak pengelola membiarkan toilet di SPBU dipungut tarif.
Minimal, mengurangi biaya perawatan toilet yang diambil dari keuntungan penjualan bahan bakar.
"Makanya gede banget memang itu duit dari toilet bisa sampai buat bayar pajak SPBU. Berarti bisa jadi memang keuntungan yang sebagian ke biaya toilet akhirnya buat keuangan pengelola dan pemilik SPBU," tambah Huda
Source | : | Tribunnews.com,matain.id |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR