Kendati tawaran itu menggiurkan, namun oleh Aris ditolak.
Alasannya uang gobog langka dan merupakan benda bersejarah.
Aris menjelaskan, uang kuno yang dikoleksinya sebagian merupakan warisan keluarga.
Sementara sebagian lainnya merupakan temuan warga Desa Ngetos yang diserahkan kepadanya.
“(Uang kuno temuan warga) kita ganti rugi,” sebutnya.
Ada alasan tersendiri mengapa Aris begitu peduli dengan uang kuno tersebut.
Salah satunya ia ingin menjaga benda bersejarah peninggalan leluhur, kemudian untuk mengungkap sejarah Desa Ngetos, desa kelahirannya.
“Karena untuk menjaga peninggalan, yang sebenarnya ini (uang kuno) itu masanya kapan, eranya kapan. Akhirnya kita bisa merujuk sejarah daerah desa sini itu mulai kapan adanya,” pungkas dia.
Selain uang gobog, lanjut Aris, juga banyak tamu yang menawar uang sen dan rupiah kuno miliknya.
Uang sen kuno milik Aris pernah ditawar dengan harga antara Rp 300.000 hingga Rp 400.000 per keping.
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Cerita Aris Sang Kolektor Uang Kuno, Koin Peninggalan Majapahit Ditawar Rp 5 Juta
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR