Impian pabrikan asal Iwata itu adalah bisa melanjutkan tradisi kemenangan baru setelah era Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
“Bagus bagi MotoGP untuk memiliki seorang juara dengan kepribadian dan sikap ini. Tidak mudah untuk menemukannya," tambah manajer asal Inggris itu.
"Jika kami bisa mempertahankannya, maka kami akan memiliki era pasca-Valentino Rossi yang indah,” jelasnya.
Lin Jarvis sangat menyadari bahwa hal ini tidak sama dengan era Valentino Rossi saat itu.
“Fabio tiba di Yamaha pada waktu yang tidak terlalu sulit dibandingkan Valentino atau Lorenzo. Valentino juga orang yang sangat positif dan menyenangkan," bilang Lin Jarvis.
"Ketika dia datang kepada kami, dia sudah menjadi juara dunia lima kali. Dan Jorge tiba ketika Vale sudah memenangkan tiga gelar bersama kami dan menjadi referensi," sambungnya.
"Dalam kasus Fabio itu berbeda. Dia lebih muda dan lebih mudah diatur,” tutup Jarvis.
Baca Juga: Jelang Tes MotoGP Indonesia 2022, Yamaha Yakinkan Quartararo Untuk Perpanjang Kontrak
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR