“Ketika saya menjadi rekan setimnya pada 2011, itu adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya," ungkap Casey Stoner.
"Karena tahun-tahun sebelumnya bersama Ducati, saya tidak pernah bisa melihat data rekan setim saya untuk mengetahui bagaimana cara melaju lebih cepat,” tambahnya.
Akhirnya, imajinasi, rasa ingin tahu Casey Stoner pergi ke Yamaha M1, yang dia ingin coba mungkin dalam tes.
Setelah pensiun sebagai pembalap, dia memainkan peran sebagai test rider untuk Ducati dan Honda, membuat perbaikan yang signifikan pada prototipe.
Di sisi lain, Yamaha YZR-M1 masih menjadi mimpi terlarangnya.
“Yamaha selalu menjadi motor yang paling sulit untuk dikalahkan. Saya akan tertarik bagaimana rasanya,” ucap Stoner.
“Saya sempat mengamati Yamaha dari dekat, saya ingin merasakan langsung bagaimana," sebutnya.
"Saya tertarik dengan Yamaha karena saya ingin tahu apakah saya bisa mengendarainya secara berbeda dari pembalap lain atau apakah saya harus mengendarainya seperti yang mereka lakukan. Ini akan sangat menarik,” tutup Stoner.
Baca Juga: Jelang Tes MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika, Joan Mir Ingin Seperti Rossi di Yamaha
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR