Dalam mode Enduro, tenaga dari mesin dikurangi, memungkinkan pengendara untuk mengatasi jalan tanah lebih aman buat pengendara yang kurang berpengalaman.
Untuk pengendara yang sudah berpengalaman, bisa mencoba mode Rally yang akan melepaskan tenaga penuh dan mengurangi kontrol elektronik, memberi pengendara kendali penuh atas motor.
Fitur elektroniknya mencakup Engine Brake Control (EBC), Ducati Traction Control (DTC), Ducati Wheelie Control (DWC), Ducati Quick Shift (DQS) Up & Down dan ABS Cornering.
ABS Cornering dapat diatur ke salah satu dari tiga level dalam mode berkendara Sport, Touring, Urban dan Wet, dan sepenuhnya dimatikan dalam mode Enduro dan Rally.
Informasi penting dapat dilihat dari instrumen klaster TFT-LCD 5 inci dengan konektivitas Bluetooth ke ponsel pengendara sebagai opsi dengan biaya tambahan.
Suspensi depan Kayaba upside down diameter 46 mm dengan jarak main 230 mm, sementara bagian belakang ditopang dengan monoshock Kayaba dengan dengan jarak main 220 mm.
Ukuran pelek depan 21 inci dan belakang 18 inci.
Baca Juga: Jelang Tes MotoGP Indonesia 2022 Di Sirkuit Mandalika, Capirossi Tantang Marquez Pindah Ducati
Ban depan Pirelli Scorpion Rally STR tubeless ukuran 90/90-21 dan belakang 150/70 R18.
Rem depan Brembo M50 Monobloc empat piston menjepit cakram ganda 320 mm, dan rem belakang cakram tunggal berdiameter 265 mm dijepit kaliper dua piston.
Mesinnya dicangkok dari Ducati Testastretta 11 937 cc V-twin, menghasilkan 110 tk pada 9.250 rpm dan torsi 92 Nm pada 6.500 rpm.
Mesin sudah lolos standar emisi Euro-5.
Source | : | Paultan |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR