MOTOR Plus-online.com - Beda dari oli mesin biasa, ternyata ini kandungan di dalam oli ester buat motor.
Oli mesin harus diganti secara berkala agar motor tetap awet dan responsif.
Ada 3 jenis oli yang dijual di pasaran, yakni oli mineral, oli sintetik, dan oli ester.
Bisa dibilang oli dengan harga paling mahal adalah oli ester.
Perbedaan oli ester dengan oli biasa ada pada kandungannya.
"Sebetulnya oli ester itu masuk kategori base oil, jadi base oil atau oli dasar punya 5 kategori," ujar Tjahja Tandjung, pemilik toko oli TODA kepada MOTOR Plus-online, Kamis (16/12/2021).
"Semakin tinggi atau kategori 5 itu harganya paling mahal," sambungnya.
"Nah base oil kategori 5 itu namanya oli ester, biasa dibilang yang ada esternya pasti oli mahal," lanjutnya.
Baca Juga: Ramai Kasus Oli Palsu, Bikers Harus Tahu Nih Jenis-jenis Oli Yang Beredar Di Bengkel Motor
Baca Juga: Kata Produsen Pelumas Percuma Pakai Oli Mahal Buat Motor Harian
Oli Ester merupakan oli semi-sintetik atau sintetik yang diberi campuran ester sebagai aditif.
"Umumnya tak boleh lebih dari 20 persen ester. Kalo lebih tinggi banyak terjadi sludge,” terang Hendra Tjoa, Direktur PT Trioline Agung Perkasa pemegang oli Igol di Indonesia.
Meski begitu, umumnya campuran ester sekitar 5 persen.
Oli dengan campuran Ester mempunyai antifriksi bagus makanya sering dipakai di balap.
Baca Juga: Lebih Tahu Tahu Lebih Soal Oli Motor Ester, Pertama Dipakai Pesawat
Untuk tahu perbedaannya, tim OTOMOTIF pernah membandingkan tiga macam oli.
Ada oli mineral, oli sintetik, dan oli ester dengan kekentalan 10W-40 dan sudah JASO MA.
Pengetesan menggunakan motor Suzuki GSX-R150 2017 odometer 12.200 km, yang diuji di atas dynamometer milik workshop Farm Tuning yang terletak di Jl. Pertanian I no. 88B Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tiap pakai masing-masing oli diambil tenaga dan torsi maksimumnya dari 2 kali run.
Baca Juga: Ramai Soal Oli Palsu, Netizen Berbagi Pengalaman Pernah Pakai di Motor
Untuk pengukuran suhu, agar sama rata tiap ganti oli motor “dilarikan” di atas dyno selama 1 menit 30 detik pada 7.000 rpm tanpa ditiup kipas pendinginan dari dyno.
Dari tes ketiga jenis oli antara yang mineral, sintetik dan ester, ternyata tak mempengaruhi performa secara signifikan.
Ketiganya relatif sama karena bedanya hanya 0,03-0,12 dk, hal yang wajar ketika pengetesan di atas dyno dan juga ketiganya sudah JASO MA sehingga tak menimbulkan selip di kopling.
Yang beda signifikan adalah suhu kerja, pakai oli mineral suhunya relatif lebih tinggi dibanding oli ester dan oli sintetik, ada beda sekitar 7° C.
Baca Juga: Jangan Asal Pakai Oli Spek Tinggi di Motor, Biar Gak Mubazir Perhatikan Dulu Faktor Ini
Tjahja menambahkan, untuk oli ester yang dijual di TODA pilihannya ada IPONE dan MOTUL.
"Untuk oli ester paling populer sih MOTUL, harganya sekitar Rp 300 ribuan tapi yang paling murah ada sekitar Rp 150 ribuan," lanjut Tjahja.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR