MOTOR Plus-online.com - Bikers gak perlu pakai oli motor double ester kalo kondisi motornya begini, nih alesannya.
Saat ini salah satu oli motor yang punya spek tinggi adalah oli full sintetik double ester.
Karena memiliki spek yang tinggi, harga oli full sintetik double ester pun terbilang mahal.
Dari pantauan MOTOR Plus-online di e-commerce, oli motor double ester dibanderol mulai Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribuan tergantung merek dan ukurannya.
Selain oli full sintetik double ester, sebenarnya masih banyak jenis-jenis oli lain di pasaran.
Mulai dari oli mineral, oli semi sintetik, oli full sintetik, dan oli full sintetik ester.
Setiap motor sebenarnya sudah memiliki rekomendasi spesifikasi oli mesin yang cocok dari pabrikan.
Tetapi gak sedikit bikers yang mengupgrade spesifikasi oli mesin, dengan spesifikasi yang lebih tinggi.
Baca Juga: Beda Dari Oli Mesin Biasa, Ini Kandungan Dalam Oli Ester Untuk Motor
Dengan berbagai macam tujuan seperti misalnya motor bisa lebih enak lagi tarikannya dan interval penggantian olinya jadi bisa lebih lama, kalau memakai oli spek tinggi seperti oli full sintetik double ester.
Lalu apakah benar dengan mengganti spesifikasi oli yang lebih tinggi bisa membuat masa pakai oli menjadi lebih lama?
"Untuk menambah interval ganti oli itu harus dibuktikan dengan metode yang benar dan data, tidak bisa otomatis oli double ester bisa dipakai lebih lama," buka Rizqon Fajar, Ahli Peneliti Utama di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) saat ditemui MOTOR Plus-online.com (17/12/2021).
"Ester itu kan pelumas sintetik, PAO (poly alpha olefins) grup 4 dan 5. Itu memang sudah menjadi pengetahuan bahwa kualitasnya lebih bagus. Jadi kalau oli itu mengandung ester apalagi double ester, secara teori memang lebih bagus dan bisa dipakai lebih lama, tetapi kenyataannya belum tentu seperti itu," lanjutnya saat ditemui di kawasan Puspitek, Tangerang Selatan.
Menurut Rizqon, ada beberapa faktor yang menentukan oli berspesifikasi tinggi seperti double ester itu bisa dipakai lebih lama atau tidak.
"Yang pertama adalah kondisi mesin motor di lapangan kan berbeda-beda, ada yang sudah tua, muda, ada yang terawat dan tidak terawat," kata pria ramah ini.
Ia memberi contoh misalnya motor yang dipakai mengalami kebocoran kompresi, sehingga membuat oli mesin jadi tercampur dengan bahan bakar.
Hal itu yang membuat oli menjadi tidak bagus lagi dan berujung harus segera diganti lagi dengan yang baru.
Baca Juga: Ramai Soal Oli Palsu, Netizen Berbagi Pengalaman Pernah Pakai di Motor
"Kalau sudah tercampur bahan bakar dengan oli, itu membuat kekentalan (viskositas) oli sudah berkurang jadi lebih encer dan tidak bisa lagi melindungi permukaan logam dari gesekan," jelasnya.
"Kan sering juga pemotor sering stop & go, nyalip-nyalip saat kemacetan sambil melakukan akselerasi yang berlebihan, itu membuat bahan bakar lebih boros dan kalau ada kebocoran kompresi maka makin banyak bahan bakar yang bercampur dengan oli mesin," lanjut dia lagi.
Selain kondisi mesin motor, faktor lainnya adalah kondisi penggunaan motor sehari-hari.
"Kondisi operasionalnya motor itu bagaimana, apakah sering macet-macetan atau tidak, karena hal itu mempengaruhi kondisi mesin juga karena temperatur menjadi tinggi," ungkap dia.
"Kalau kondisi jalan yang dilewati sehari-hari selalu lancar tanpa kemacetan, itu pasti olinya bisa digunakan lebih lama," lanjutnya lagi.
Jadi itulah alasan kenapa harus melihat kondisi mesin motor terlebih dahulu sebelum memilih oli yang speknya lebih tinggi.
"Mungkin bisa dipakai lebih lama olinya, tetapi dengan catatan mesinnya normal, standar, dan operasional juga tidak ekstrem," tutup dia.
Jadi begitu alasannya bro, jangan lupa cek-cek dulu kondisi mesin motor kalian dulu ya Bro!
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR