MOTOR Plus-online.com - Terungkap, awal mula ide membangun sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, yang menjadi host MotoGP Indonesia 2022.
Membangun sirkuit balap motor baru level MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, bisa dikatakan sebagai ide out of the box.
Padahal, kabar renovasi Sirkuit Internasional Sentul di Bogor dan pembangunan sirkuit baru di Jakabaring, Palembang, sempat lebih nyaring terdengar.
Ide pengembangan pariwisata dengan aset buatan manusia berupa sirkuit balap MotoGP itu memang bukan murni dari ITDC.
Namun, merupakan buah diskusi mendalam dengan Vinci Group, perusahaan investasi besar dari Perancis.
Awal mula ide itu diungkapkan Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer dalam wawancara khusus saat WSBK Indonesia 2021 di Sirkuit Mandalika, 19-21 November lalu.
"Kami, kan, ITDC, BUMN yang bergerak di pariwisata. Jadi, kami selalu fokus atau bermula dari pariwisata dalam rangka memajukan pariwisata Lombok," buka Abdulbar.
"Lombok ini, kan, disebut Bali baru yang kini menjadi tujuan pariwisata superprioritas. Untuk menjadi tujuan wisata superprioritas dari nol, kita harus melakukan terobosan," lanjutnya.
Baca Juga: Simak, Ini Syarat Nonton Langsung MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika
Baca Juga: Modifikator Chemonk Modified Resmi Persunting Roro Fitria, Honeymoon Riding ke Sirkuit Mandalika
"Bagaimana mendatangkan wisatawan, menciptakan multiplier effect, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan. Dari situ awalnya," sambung Abdulbar.
"Mengapa kami memilih sirkuit? Karena pertama kita lihat, Indonesia sudah 25 tahun tidak punya sirkuit kelas internasional, tidak punya ajang balapan internasional," ungkapnya.
"Padahal, fanbase kita terkait MotoGP terbesar di dunia. Penonton Indonesia bahkan rela ke Malaysia menonton MotoGP," jelas Abdulbar.
"Kita juga bikin ini tidak asal-asalan. Pak Jokowi selalu berpesan membuat sesuatu itu yang mendunia. Sirkuit ini menggunakan teknologi terbaik di dunia, salah satunya menggunakan stone mastic asphalt," bangganya.
Lalu. siapa yang pertama kali memiliki ide membangun sirkuit?
"Kami punya partner kelas dunia, Vinci, yang masuk pada 2018. Kontrak perjanjian Vinci dengan kita 15 tahun," sebut Abdulbar.
"Dia akan investasi 1 miliar dollar AS, sekitar Rp 14 triliun. Mereka sewa lahan 131 hektar dan meminta menjadi partner," ucapnya.
"Kemudian, dia sarankan mengapa tidak membangun sirkuit kelas dunia untuk MotoGP? Kami kemudian sama-sama mendatangi Dorna Sports (pemilik hak komersial MotoGP dan Superbike)," tutup Abdulbar.
Baca Juga: Akhirnya Marquez Ngakuin Kehebatan Rossi Jelang MotoGP Indonesia 2022 Di Sirkuit Mandalika
Source | : | kompas.id |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR