Habib Bahar minta dibelikan cemilan untuk sahur, dan minta dikirim ketika itu juga.
Meski pukul 00:30 WIB karena cintaan pada sang guru, Jalil pergi ke pasar, ditemani beberapa rekan.
Setelah sampai di lapas, Jalil cepat kasihkan pesanan dan pamit pulang.
Selanjutnya dimulai peristiwa yang tak bisa dilupakannya Jalil.
“Pas pulang tiba-tiba di tengah perjalanan motor mati. Wah habis bensin. Distarter lagi sempat jalan, tapi setelah Makam Pahlawan dekat Lapas Pondok Rajek itu motor mati total, bensinnya kering,” cerita Jalil.
Jalil bingung tidak ada SPBU atau penjual bensin eceran disekitar sana yang masih buka.
Jalil pasrah sambil duduk berdoa minta karomah Habib Bahar, agar motor bisa hidup paling tidak sampai tukang bensin eceran terdekat.
Setelah berdoa, Jalil naik ke atas motor dan mencoba menyalakan mesin.
"Saya duduk di motor sambil baca Bismillah, saya starter itu motor hidup. Sampai itu ke tempat jualan bensin, jarak satu meter bensin itu motor mati. Saya ucap istighfar berkali-kali. Motor yang nggak ada bensinnya hidup,” tuturnya.
Aneh padahal tangki bensin kering, dan jarak pengisian bensin sekitar 5 kilometer.
Hingga berhenti tepat di tempat pengisian bensin dan Jalil takjub, dia dan temannya menangis haru.
KOMENTAR