Terungkap Dampak Buruk Bensin Premium dan Pertalite Bagi Mesin

Ardhana Adwitiya - Kamis, 6 Januari 2022 | 20:30 WIB
Tribunnews.com
Ilustrasi. Terungkap ini dia dampak buruk pakai bensin Premium dan Pertalite buat mesin kendaraan, baik mobil maupun motor.

MOTOR Plus-online.com - Terungkap ini dia dampak buruk pakai bensin Premium dan Pertalite buat mesin kendaraan, baik mobil maupun motor.

Isu penghapusan bensin Premium dan Pertalite masih jadi topik hangat di tengah bikers.

Meski begitu, pemerintah batal menghapus bensin Premium dan Pertalite.

Pembatalan terjadi setelah Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Perprres Nomor 191 Tahun 2014 tentan Penyediaan Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar.

Dari salinan tersebut, terdapat poin penegasan bahwa BBM jenis Premium dengan Research Octane Number (RON) 88 masih dapat didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Meski terbilang lebih murah, ternyata bensin Premium dan Pertalite punya dampak negatif buat mesin motor atau mobil, khususnya yang sudah memenuhi standar Euro 4 dan sudah dilengkapi catalytic converter.

Hal tersebut dijelaskan Ahmad Safrudin selaku Direktur Eksekutif Penghapusan Bahan Bakar Bertimbel (KPBB).

"Salah satu zat yang berbahaya bagi mesin adalah belerang atau sulfur)," ujar Ahmad Safrudin dalam acara NGOVI, Kamis (6/1/2022).

Baca Juga: Sah, Tanda Tangan Presiden Jokowi Buat Premium Batal Dihapus Tahun Ini

Baca Juga: Presiden Jokowi Revisi Aturan Tentang Penyaluran Dan Ketentuan Harga BBM Premium Dan Pertalite

"Premium 88 dan Pertalite 90 punya kadar belerang di kisaran 150 sampai 200 ppm (part per milion)," sambung pria yang akrab disapa Puput ini.

"Sementara untuk standar Euro 4 itu menghendaki maksimal 50 ppm," lanjutnya.

Puput menambahkan, kadar belerang di bensin Premium dan Pertalite lebih besar 3 atau 4 kali lipat dari yang diperbolehkan dan jika dibiarkan akan punya efek buruk ke mesin.

"Efeknya akan merusak kendaraan bermotor yang sudah dilengkapi catalytic converter," tambahnya.

Facebook/GridOto
Ahmad Safrudin selaku Direktur Eksekutif Penghapusan Bahan Bakar Bertimbel (KPBB) dalam acara NGOVI, Kamis (6/1/2022)

Baca Juga: Resmi, Shell Hapus BBM Jenis Regular RON 90 Per Januari 2022

"Kalau kita menggunakan bahan bakar dengan kadar belerang tinggi bisa merusak catalytic converter," sambungnya.

Puput menjelaskan, kerusakan dari catalytic converter dapat mempengaruhi kinerja ECU dan akhirnya merusak mesin.

"Jadi begitu catalytic converter rusak, otomatis akan memberikan sinyal ke kendaraan untuk tidak berjalan normal," pungkasnya.

Klik LINK INI untuk melihat video lengkapnya.

Penulis : Ardhana Adwitiya
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular