MOTOR Plus-online.com - Honda Vario 160 jadi motor yang ditunggu-tunggu di tahun 2022.
Disebut bakal meluncur akhir tahun 2021, motor baru yang diluncurkan PT Astra Honda Motor (AHM) malah CB150X.
Biar demikian, isu Honda Vario 160 tetap kuat untuk meluncur di tahun ini.
Karena isu Honda Vario terbaru, sudah banyak bocoran dari tahun 2021 mulai dari spek sampai kaki-kaki.
Ada 4 alasan menurut Motorplus-online, kalau PT AHM akan meluncurkan Honda Vario 160 di tahun 2022.
Baca Juga: Cuma Modal Sedikit Bisa Bawa Pulang 2 Honda Vario, Begini Caranya
1. Usia Honda Vario 150
Saat ini Honda Vario 150 masuk generasi kedua, yang diluncurkan di Indonesia bulan April 2018.
Artinya sudah 4 tahun Honda Vario generasi terbaru di Indonesia tuh.
Biasanya PT AHM meluncurkan model baru setiap 4 tahun sekali, jadinya Honda Vario 160 masuk akal diluncurkan tahun ini.
Untuk peluncurannya jelas menunggu timing PT AHM, antara awal atau pertengahan tahun.
2. Matic Honda terbaru pakai mesin baru
Lanjut ke mesin, dipastikan Honda Vario 160 pakai mesin eSP+, yang mulai dipakai matic pabrikan sayap mengepak ini.
Dimulai dari Honda SH125+ pasar Eropa, dan di Indonesia dipakai di Honda PCX 160 serta Forza 250 terbaru.
Mesin eSP+ punya banyak perbedaan dan kenggulan, dimulai dari konstruksi head-nya.
Karena dibanding mesin eSP dengan 2 klep, mesin eSP+ pakai 4-klep untuk in dan out-nya.
Meski lebih rumit, mesin ini diklaim lebih efisien untuk tenaganya terutama di putaran atas.
Kapasitasnya juga lebih besar jadi 156,9 cc, dengan karakter overbore dari bore x stroke 60 x 55,5 mm.
Tenaganya 15,8 dk di 8.500 rpm dan torsi 14,7 Nm di 6.500 rpm, bikin Honda Vario 160 bisa bejaban lawan matic 150 cc lain.
Disematkan juga teknologi seperti roller bearing untuk crankshaft, sampai piston oil jet agar piston lebih dingin.
Dengan keunggulan itu, Honda Vario 160 pastinya pakai mesin eSP+ seperti PCX 160.
Baca Juga: Honda PCX 160 Dibongkar Mesinnya, Kok Pemilik PCX Sampai Vario Kecewa?
3. Butuh perubahan desain agar sesuai selera anak muda
Sejak diluncurkan tahun 2006, Honda Vario punya konsep menarik dan belum dikalahkan kompetitornya.
Yaitu disukai anak muda dengan desain dinamis, namun orang dewasa dan berumur juga doyan.
Salah satu penyebabnya karena dimensinya disebut pas, tidak kekecilan namun tidak kebesaran.
Dek tengahnya juga rata, sehingga masih fungsional untuk harian seperti bawa barang dan galon.
Beda dengan kompetitor seperti Yamaha Aerox 155 Connected, yang memilih konsep sporty dengan tangki tengah dan kaki-kaki gambot.
Konsep motor matic dengan ukuran medium dan dek rata, sepertinya bakal dipertahankan Honda Vario 160.
Namun trend motor anak muda saat ini, doyan kaki-kaki gambot seperti Yamaha Aerox 155 atau Vespa matic.
Makanya sejak tahun lalu, ada gosip Honda Vario 160 bakal pakai pelek dan ban gambot, agar sesuai selera anak muda.
Model peleknya konon mirip Honda CBR150R, dan disebut rem belakang pakai cakram, mantap kan.
Baca Juga: Rumor Tampang Honda Vario 160 Punya Kaki-Kaki Gambot Mirip Motor Sport Ini, Aerox Ketar-Ketir Nih!
4. Honda Vario 125 juga butuh model baru
Terakhir, adalah Honda Vario 125 yang juga butuh model baru sejak diluncurkan April 2018.
Sudah jadi tradisi, kalau Honda Vario 125 punya desain sama dengan Vario 150.
Namun Honda Vario 125 mengincar penyuka motor tampilan mewah, namun harganya lebih ekonomis.
Makannya mesinnya lebih sederhana, dan kaki-kakinya lebih ramping dibanding Honda Vario 150 yang pelek dan bannya lebih lebar.
Biar demikian, Honda Vario 125 laris banget karena pas dengan selera orang Indonesia.
Meski masih laris, tentunya Honda Vario 125 butuh perubahan agar tidak disalip kompetitor.
Karena Honda Vario 125 punya kompetitor lumayan banyak di segi harga Rp 20 - 22 jutaan.
Mulai dari Yamaha Lexi dan FreeGo, sampai produk Honda lain seperti Scoopy yang harganya mulai menyentuh Rp 20 jutaan.
Kalau Honda Vario 125 pakai desain baru dan tetap mirip Vario 160, pasti bakal laris lagi tuh.
Honda Vario sendiri jadi lagi favorit dimodifikasi, seperti brother bisa simak videonya DI SINI.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR