Menanggapi mitos tersebut, Putut Andriatno sebagai Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial and Trading memberikan jawabannya.
"Secara teori benar. Potensi itu ada tergantung beberapa hal, pertama kondisi filter, banyaknya kotoran di dasar tangki dan volume BBM di dalam tangki," kata Putut dikutip dari GridOto.com.
Putut menjelaskan biasanya SPBU akan menghentikan operasional sementara dispenser yang terhubung dengan tangki penyimpanan saat truk tangki membongkar BBM.
SPBU tetap membuka operasional dengan mempertimbangkan beberapa hal.
"Tetap bisa dilakukan dengan pertimbangan filter masih bagus, kotoran tidak banyak. Yang tahu adalah SPBU," ucap Putut.
Meski begitu, Putut mengimbau kepada konsumen yang ingin mengisi bahan bakar bisa menunggu truk tangki sampai selesai bongkar BBM.
Ini untuk memastikan tidak ada kotoran yang bisa masuk atau terbawa ke tangki bahan bakar kendaraan yang diisi.
"SPBU tentunya sudah mempertimbangkan situasi dan kondisi. Tetapi untuk kehati-hatian konsumen bisa menunggu sampai selesai bongkar," pungkasnya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR