“Saya cuma tantang aja, kalo bener saya pinjem, saya mau ke kantor penyedia jasa tsb bersama tim legal saya. Oknum mundur trratur, tapi smpt foto2 rumah," tulis dokter Tirta.
Curiga KTP-nya dimanfaatkan
Dokter Tirta mengatakan, bahwa debt collector yang datang ke rumahnya hanya memiliki data alamat rumah sesuai KTP.
Sehingga dari sinilah ia curiga KTP-nya dimanfaatkan untuk penipuan.
“Padahal saya ga pinjem uang dkk. Artinya ada yg pe ktp saya buat pinjem / emang ktp saya tersebar dan dijadikan sasaran oknum penipu ngaku pinjol," ungkap dokter Tirta lagi.
Orangtua masih trauma
Meski tak mengalami kerugian materi atas kasus tersebut, dokter Tirta mengaku bahwa orangtuanya mengalami trauma atas kejadian ini.
"Saya masih menunggu itikad baik penyedia pinjol untuk investigasi. Sejauh ini mreka kooperatif, karena tergolong jasa besar," tuturnya.
Baca Juga: Terbongkar Gaji Debt Collector Pinjol Ilegal, Sehari Tagih Utang Ke 100 Orang
Peringatkan publik agar hati-hati
Atas kejadian tak mengenakan ini, dokter Tirta memperingatkan publik agar berhati-hati. Apalagi saat menghadapi orang yang tidak dikenal datang ke rumah.
“Hati2 kawan2, data kita ga aman, dan efeknya terasa. Orng bisa nyamperin rumah kita dan bisa ganggu rumah / ngaku2 untuk berbuat jahat," ucap Tirta lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Dokter Tirta Hadapi Teror Pinjol, Didatangi Debt Collector"
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR