Setelah memilih indeks aset, pengguna berikutnya memasukkan modal yang akan dipertaruhkan.
Jumlah minimal modal yang digunakan bergantung dengan asetnya, keuntungan dari transaksi ini berkisar 60% - 90%, tapi tidak ada yang 100%.
Setelah itu, pengguna memilih durasi transaksi yang beragam, mulai dari per sekian detik, menit, jam, maupun hari.
Terakhir, pengguna diharuskan menebak dalam durasi yang tadi sudah dipilih, apakah pada saat durasi berakhir, harga indeks berada di atas atau di bawah harga saat memulai transaksi.
Jika tebakan benar, pengguna akan mendapat untung sesuai dengan perhitungan awal.
Namun jika salah, maka modal yang digunakan akan hangus dan menjadi kerugian pengguna.
Baca Juga: Cari Perhatian Warga, Pedagang Bakso Ini Pura-pura Jatoh dari Motor
Pengamat dan praktisi investasi Desmond Wira mengatakan, makin ramainya binary option di Indonesia tidak terlepas dari kemudahan yang ditawarkan.
Alih-alih trading menggunakan indikator, binary option hanya perlu menebak, jadi lebih mirip judi ganjil-genap atau besar-kecil.
“Hal ini diperparah dengan adanya afiliator dari platform binary option yang pamer hidup mewah sehingga membuat orang tergiur dan mendorong untuk mencobanya,” kata Desmond dikutip dari Kontan.co.id.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR