Tahun lalu, Yamaha berhasil menang di dua sirkuit yang memiliki trek lurus yang panjang, seperti Qatar dan Mugello.
"Top speed memang penting, tapi bukan segalanya. Seperti filosofi Yamaha, kami tidak membuat revolusi besar," terangnya.
"Kami selalu mencoba untuk mencari setelan bagus dari apa yang kami miliki, karena itu juga mudah, dan kita sudah lihat di masa lalu, bahkan langkah kecil di jalur yang salah bisa menyebabkan masalah besar," lanjut Meregalli.
Meregalli menambahkan, jadi Yamaha selalu belajar dan berkembang selangkah demi selangkah tanpa melakukan sebuah revolusi.
Andrea Dovizioso, yang kali ini bergabung dengan Yamaha setelah bertahun-tahun di Ducati, setuju bahwa tidak dibutuhkan revolusi atau perubahan drastis pada motor.
Revolusi besar di saat ini sulit, karena kejuaraan sudah mengkonfirmasi bahwa setiap motor sudah bagus," ujar Dovizioso.
Menurutnya, setiap motor memiliki karakteristik berbeda, tapi semuanya sudah bagus.
Baca Juga: Menang Terbanyak Di MotoGP 2021, Gak Cuma Modal Fabio Quartararo Juara Dunia
Sehingga, sulit jika harus dilakukan ubahan besar-besaran.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR